Nasional

Menolak Swab, Warga Mengamuk di Jembatan Suramadu Jadi Viral

apahabar.com, BANGKALAN – Hanya gara-gara menolak swab, seorang pria mengamuk di pintu keluar Jembatan Suramadu, Madura,…

Sejumlah warga menjalani pemeriksaan swab di di pintu keluar Jembatan Suramadu, Madura, Jawa Timur, Selasa (8/6). Foto: Detik

apahabar.com, BANGKALAN – Hanya gara-gara menolak swab, seorang pria mengamuk di pintu keluar Jembatan Suramadu, Madura, Jawa Timur, Selasa (8/6).

Tidak hanya menolak menjalani swab, pria berpakaian serba hitam tersebut menantang sejumlah petugas untuk berduel.

Kejadian itu juga diunggah akun Instagram @lambe_turah. Aksi tersebut terbilang viral, karena telah ditonton 540 ribu pengguna Instagram dalam 54 menit.

“Merasa sehat.. Ga terima di swab..Tantang duel.. Suramadu..,” demikian keterangan yang dituliskan akun @lambe_turah.

Dalam video itu, terlihat sang pria keluar dari tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dijadikan tempat swab test.

Selanjutnya pria itu menantang seorang petugas Satpol PP yang sedang berjaga. Lantas bak seorang koboi, sang pria menantang petugas lain untuk berduel.

Beberapa petugas Satpol PP dan kepolisian berusaha menenangkan. Namun hal itu tak mengurangi sikap arogansi pelaku.

Oleh karena terus mengomel dan memaki, pria itu kemudian ditarik dan dijatuhkan polisi. Namun setelah sempat terjatuh, pria itu kemudian bangun dan kembali menantang petugas untuk duel.

“Astaga apa susahnya d swab to? Kyknya itu gratis ya swabnya… Tinggal duduk manis ikuti prosedur, gak Sampek lu jungkir balik kok,” cetus akun @ayamkulit9 yang mengomentari aksi si pria.

“Cuma test doang pak knpa marah marah sih ?,” tambah @elokratnapratiwie.

Dilansir dari Detik, petugas mengonfirmasi 70 orang positif selama 6 jam pemeriksaan di pintu keluar Suramadu menuju Surabaya itu.

Mereka kemudian diisolasi di sejumlah rumah sakit di Surabaya, seperti RSU Haji, RSU dr Soetomo dan RS Lapangan Indrapura.

Pemkot Surabaya sendiri memberlakukan persyaratan pemeriksaan bebas Covid-19 untuk warga yang datang dari Madura.

Itu dilakukan setelah RSUD Bangkalan ditutup sementara, setelah 18 pegawai dan tenaga kesehatan positif Covid-19.