Banjir Libya

Menko PMK: Indonesia Segera Kirim Bantuan Korban Banjir di Libya

Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan untuk Libya yang dilanda banjir bandang sejak 9 September 2023.

Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan keterangan pers usai rapat terkait penanganan kekeringan di Papua Tengah, Rabu (9/8). apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan untuk Libya yang dilanda banjir bandang sejak 9 September 2023. Bantuan sebanyak 45 ton akan dikirim.

"Sesuai dengan permintaan dari pemerintah Libya maka Indonesia telah memutuskan untuk akan memberikan bantuan," ujar Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat Konferensi Pers di Kantor Kemenko PMK, dikutip Sabtu (23/9).

Muhadjir menjelaskan, ada 16 jenis barang bantuan yang akan dikirimkan. Semua jenis barang tersebut berupa barang inti yang diperlukan korban banjir. Selain itu juga ada barang untuk evakuasi korban meninggal, berupa kantong mayat dan kain kafan.

"Seperti tenda, selimut, matras, pakaian anak, pakaian dewasa, pakain lansia, alat pembersih, makanan siap saji, genset. Jadi berputar barang dasar untuk penanganan dan korban terdampak banjir," ujarnya.

Baca Juga: Banjir di Libya Tewaskan 11 Ribu Orang, Diduga Hanyut ke Laut

Untuk bantuan tenaga medis, tim SAR, dan juga relawan masih tahap koordinasi. Lantaran masih belum ada permintaan dari pemerintah Libya.

"Nanti malam akan koordinasi dengan KBRI Tripoli, apakah diperlukan bantuan nakes atau Tim SAR, atau relawan dari NGO" ujarnya.

Muhadjir menyebut, kota yang terdampak akibat bencana ini antara lain Derna, Benghazi, Al Bayda, Shahat, dan Al Marj. Sedangkan, wilayah terdampak paling parah adalah kota Derna.

“Bencana banjir ini mengakibatkan 884.000 orang terdampak, meninggal dunia tadi pak Wamenlu sudah ini, ada 6.000 orang yang sudah dipastikan meninggal. dan yang dinyatakan hilang 10.000 orang,” kata Muhadjir.

Baca Juga: Warga Libya 'Ngamuk' di Bareskrim, Kena Tipu dalam Bisnis, Lalu Diperas Polisi

Terkait korban banjir dari WNI, Muhadjir masih belum bisa memastikan karena belum ada laporan dari KBRI. 

"Belum ada laporan terkait korban dari WNI, kita masih monitoring, Karena terjadinya di Libya bagian barat, jadi belum ada WNI yang terdampak," tutupnya.