Menko Airlangga: APEC Bisa Jadi Solusi Krisis Ekonomi Global

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan Forum Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) memiliki peran penting sebagai solusi atas krisis ekonomi globa

Menko Airlangga dalam APEC Leaders’ Retreat Session 2, Sabtu (19/11). (ANTARA/HO-Kemenko Ekonomi/pri)

apahabar.com, JAKARTA- Menteri Kordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan Forum AsiAPEC) memiliki peran penting sebagai solusi atas krisis ekonomi global yang terjadi.

"Ada tiga langkah yang dapat dilakukan oleh APEC," kata Airlangga dikutip dari Antaranews.com, Sabtu.

Langkah pertama menyelaraskan kebijakan perdagangan dan teknologi dengan mengembangkan pendekatan yang kreatif, modern dan komprehensif.

"Untuk mendukung perdagangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan," kata Airlangga.

Upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan inklusi dan partisipasi para pemangku kepentingan pembangunan.

Kemudian meningkatkan akses dan fasilitasi perdagangan digital berbasis teknologi.

Serta meningkatkan daya saing kawasan melalui penguatan perdagangan berbasis multilateral yang adil, terbuka, inklusif, dan fasilitatif.

Langkah kedua, memperkuat ketahanan ekonomi melalui rantai pasok yang tangguh, kuat, dan terintegrasi yang sempat melemah karena pandemi COVID-19.

Menurut Airlangga, untuk itu perlu dibangun mekanisme information sharing untuk peringatan dini gangguan rantai suplai dan meningkatkan pembangunan infrastruktur logistik.

"Serta mengurangi carbon footprint sistem logistik kawasan untuk perdagangan yang lebih hijau," kata Ketum Partai Golkar ini.

Langkah ketiga, APEC juga perlu meningkatkan komitmen untuk menciptakan ekonomi bersih dan berkeadilan.

Hal itu dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan investasi dan kebijakan perdagangan yang kondusif, mengembangkan teknologi, dan memberikan insentif untuk mendukung transisi ekonomi bersih.

“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk pemulihan dan kebangkitan yang lebih kuat, baik secara lingkungan maupun ekonomi,” ujar Airlangga kepada para pemimpin APEC yang hadir.

Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting tersebut, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati 2022 APEC Leaders’ Declaration.

APEC Leaders’ Declaration sampai pada hari pertama penyelenggaraan AELM masih mengalami kebuntuan mengenai isu perang Ukraina.

Untuk memecah kebuntuan, para pemimpin Ekonomi APEC sepakat untuk menggunakan rumusan dalam G20 Leaders’ Declaration mengenai isu tersebut, sehingga deklarasi dapat diterima oleh seluruh pihak.

Menurut Airlangga, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam tiga forum kerja sama internasional, yaitu G20, APEC dan ASEAN.

Karena posisinya itu, Indonesia memiliki posisi sangat strategis untuk menjembatani ketiga forum kerja sama tersebut.

"Terdapat benang merah antara G20, APEC, dan ASEAN, yaitu semangat togetherness dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” tegas Airlangga.

Dalam APEC Leaders’ Retreat Session 2 yang merupakan agenda penutup rangkaian APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Airlangga menjelaskan posisi strategis APEC.

Posisi strategis itu karena ditopang oleh total perekonomian anggota APEC yang mewakili lebih dari 60 persen PDB dunia dan 48 persen perdagangan global.