Menkes Kejar Pemenuhan Imunisasi Difteri di Garut

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bakal menindaklanjuti adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Rabu (22/2) di Jakarta Selatan. (Foto: apahabar.com/Hasanah Syakim).

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bakal menindaklanjuti adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan mengejar daerah mana saja yang masih kurang cakupan imunisasi difteri.

Menkes Budi mengatakan bahwa kendati tidak mengungkapkan secara pasti, akan tetapi pihaknya sudah mendata beberapa daerah dengan cakupan imunisasi difteri yang terbilang rendah.

"Jadi kami sudah lihat daerah-daerah mana yang kurang (imunisasi) difteri. Jadi nanti kami kejar, kami sekarang sudah identifikasi daerah-daerah mana yang imunisasinya kurang," kata Menkes Budi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (22/2).

Baca Juga: Menkes Fokus 6 Reformasi Kesehatan untuk Masyarakat

Lebih lanjut, Menkes Budi menyebut kemunculan KLB Difteri ini mirip dengan kejadian KLB Polio di Aceh beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, salah satu faktor adanya KLB Polio di Aceh tersebut karena rendahnya cakupan imunisasi Polio akibat terdampak pandemi Covid-19.

"Ini (KLB Difteri) kejadiannya kayak Polio kan pada saat COVID karena banyak energi habis untuk vaksinasi COVID, sehingga beberapa imunisasi (dasar lengkap) anak ketinggalan," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri setelah puluhan warganya terinfeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penetapan status tersebut dilakukan sampai Oktober 2023.