Mengukur Kecerdasan Pria dari Tingkat Kesetiaannya

Kecenderungan pria untuk mendua ada kaitannya dengan tingkat kecerdasan mereka

Ilsutrasi perselingkuhan pria. Foto: Dok. Pikiran Rakyat.

apahabar.com, JAKARTA – Ada banyak hal yang membuat seorang pria berselingkuh dari pasangannya. Sebut saja, keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual dari perempuan lain yang dinilai lebih menarik.

Namun, bagi psikolog dari London School of Economics and Political Science, Satoshi Kanazawa, alasan pria berselingkuh bukan sekadar itu. Menurutnya, kecenderungan pria untuk mendua ada kaitannya dengan tingkat kecerdasan mereka.

“Semakin cerdas seorang pria, maka akan semakin kecil kemungkinan dia berselingkuh dari pasangannya,” tegas Kanazawa, dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/3).

Hal itu dikarenakan pria yang memiliki IQ tinggi lebih menghargai aspek eksklusivitas seksual serta hubungan monogami. Teori yang demikian berakar dari perkembangan evolusi manusia, yang menyatakan kalau manusia selalu ‘sedikit berpoligami.’

Pada zaman kuno, seks hanya dianggap sebagai kebutuhan biologis murni untuk menghasilkan keturunan sebanyak-banyaknya. Beredar pula keyakinan bahwa seorang kepala keluarga boleh berpoligami, mengingat beristri satu belum tentu menjamin si lelaki punya keturunan.

Seiring berjalannya waktu, kepercayaan tersebut meredup. Kemampuan untuk setia menjalani hubungan monogamis menjadi tonggak peradaban modern yang menandakan manusia sudah lebih berkembang dan cerdas. 

Mereka yang mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru itu, menurut Kanazawa, tergolong sebagai orang cerdas. Lelaki cerdas paham betul bahwa untuk melestarikan garis keturunan dan mendapatkan kepuasan seks, tidak lagi harus lewat berpoligami.

Sebaliknya, mereka yang masih berpegang teguh pada keyakinan di masa lampau, memiliki kecerdasan lebih rendah. Jurnal Kanazawa yang dimuat dalam Social Psychology Quarterly bahkan menyatakan orang konservatif hanya memiliki IQ rata-rata 97.

Pria dengan IQ ‘jongkok’ dianggap gagal beradaptasi dengan evolusi manusia modern. Sebab, manusia memerlukan kecerdasan kognitif yang mumpuni, supaya mampu beradaptasi dengan setiap perkembangan.

Menariknya, teori Kanazawa yang menyebut hubungan antara kesetiaan dan kecerdasan tidak berlaku bagi perempuan. Hal ini dikarenakan kaum hawa memang selalu dikonstruksikan untuk setia pada satu pasangan.

Tak Semua Pria Selingkuh Ber-IQ Jongkok

Psikolog Klinis di Chicago School of Professional Psychology, Daniela Schreider, tidak sepaham dengan teori Kanazawa yang demikian. Menurutnya, banyak pula pria cerdas yang mendua dari pasangannya.

John F. Kennedy adalah salah satu contohnya. Presiden Amerika Serikat itu kedapatan berselingkuh dengan sekretarisnya. Malahan, beredar pula rumor yang mengatakan dia menjalin hubungan gelap dengan Marilyn Monroe.

Schreider mengatakan pria cerdas bukannya mustahil berselingkuh. Mereka punya potensi yang sama dengan pria ber-IQ rendah untuk mendua, hanya saja jarang ‘tertangkap basah’ kalau memiliki pasangan lain.

Schreider bahkan menyebut kecerdasan itulah yang membuat pria ber-IQ tinggi tidak diketahui memiliki wanita ‘simpanan.’ Kecerdasan itu membuat mereka lebih mahir dalam memutar otak dan membaca setiap potensi situasi yang membahayakan dirinya.