Politik

Mengukur Kans Politik H Abidin dan Koalisi Indonesia Adil Makmur

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan Gubernur (PIlgub) Kalsel, 2020 mendatang diprediksi berlangsung sengit. Kandidat bakal calon penantang…

Ketua DPD Gerindra Kalsel, H Abidin bersama Sandiaga Uno saat pertemuan dengan Tim BPP Kalsel, awal Mei lalu. Foto-apahabar.com/Rizal

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan Gubernur (PIlgub) Kalsel, 2020 mendatang diprediksi berlangsung sengit. Kandidat bakal calon penantang sang petahana, Sahbirin Noor mulai bermunculan.

Terbaru, nama Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel, H Abidin pun digadang kuat ikut berkontestasi di pesta demokrasi daerah lima tahunan tersebut.

Lantas bagaimana kans politik ketua DPD Gerindra Kalsel itu? Berkaca dari hasil Pemilu 2019 kemarin, kehadiran H Abidin bakal semakin meramaikan persaingan.

Dengan capaian 8 kursi di DPRD Kalsel, suara Gerindra di Kalsel juga cukup siginifikan untuk mengusung jagoannya sendiri.

“Artinya tinggal mencari sebanyak 4 kursi untuk bisa mengusung bakal calon Gubernur Kalsel,” ucap Pengamat Politik dan Kebijakan Publik FISIP ULM Samahudin Muharram, kepada apahabar.com, Rabu (24/7) siang.

Bahkan, hanya mencari sebanyak 3 kursi pun sudah memenuhi syarat untuk mengusung bakal calon gubernur. Mengingat, syarat 20 persen dari 55 kursi di DPRD Kalsel sudah terpenuhi.

“Minimalkan 11 kursi, sehingga hanya perlu 3 kursi,” cetusnya.

Kendati demikian, kata dia, hasil Pilpres 2019 kemarin tak bisa menjadi indikator penilaian di Pilgub 2020. Lantaran, kala itu figur yang berperan adalah tokoh nasional.

“Kalau di Pilgub 2020, masyarakat akan melihat tokoh-tokoh daerah yang selama ini tentunya dalam perspektif kedaerahan. Misalnya, jejak rekam figur, sejauh mana kontribusinya terhadap pembangunan di Kalsel. Semua ini akan menjadi penilaian oleh semua segmen pemilih di Kalsel,” paparnya.

Apakah koalisi Indonesia Adil dan Makmur masih relevan diimplementasikan di Pilkada Serentak 2020 mendatang?

Samahudin mengatakan, peta politik nasional sudah tentu akan berbeda dengan kondisi politik di daerah. Namun, tergantung koalisi yang akan terbangun.

“Kalau koalisi yang terjadi tanpa melihat peta politik daerah, tentu secara politik tidak berpengaruh signifikan terhadap pilihan politik masyarakat,” tegasnya.

“Berdasarkan hasil Pileg kemarin, basis politik Gerindra cukup merata di Kalsel,” tandasnya.

Sebelumnya, seluruh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Kalsel bulat menginginkan Haji Abidin sebagai bakal calon penantang calon petahana, Sahbirin Noor.

"Ya itu sih keinginan dari kader Gerindra," ucap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel Lutfi Saifuddin dikonfirmasi apahabar.com, kepada apahabar.com, kemarin.

Selain Abidin, sebelumnya sudah ada nama Sultan Khairul Saleh yang siap maju sekalipun tak diusung partainya.

Abidin, penjabat ketua DPD partai berlambang Garuda itu termasuk orang paling berpengaruh di Gerindra Kalsel saat ini.

Sosok satu ini juga memainkan peran sentral atas upaya pemenangan Prabowo-Sandi di Banua pada Pilpres 2019 kemarin.

"Karena selama berdiri di Kalsel, kami selalu menang dalam Pilkada Gubernur," ucap Lutfi.

Pernyataan dukungan dari kader DPC tadi sudah disampaikan ke H Abidin secara langsung, saat pertemuan di Kantor DPP Gerindra di Jakarta, pekan lalu.

Bahkan, tagline di Pilkada Serentak 2020 nanti sudah disiapkan. Yakni: #JulakBidinGubernurKita.

"Memang beliau belum menyatakan kesiapan, tapi mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap aspirasi kami tersebut," tegasnya.

"DPP masih menunggu rekomendasi dari DPD Gerindra Kalsel terkait nama pastinya," tandasnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Soal Rekonsiliasi Bagi-Bagi Jabatan: Pelajaran Buruk

Baca Juga: Demokrat Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Banjarmasin

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah