apahabar.com, BARABAI – Ada yang menarik perhatian Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Hulu Sungai Tengah (HST), Cheri Bayuni Budjang ketika membuka pelatihan di Aula Kantor Desa Banua Jingah, Rabu (1/9).
Seorang peserta pelatihan pembuatan sasirangan dengan bahan alami saat itu, M Sofyan Suri menanyakan bagaimana kiat menjadi wirausaha yang sukses.
Pertanyaan peserta dari perwakilan Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah itu pun ditanggapi Cheri dan dua pejabat di lingkungan Pemkab HST, Kepala Dinas Perdagangan, H Syahrul dan Plt Camat Barabai, Ramadhan.
Berdasarkan pengalaman, Cheri bilang kiat suksesnya dimulai dari bawah atau hal-hal kecil. Misalnya menjual sesuatu yang bernilai ekonomis dan menguntungkan.
“Jangan merasa malu apalagi gengsi,” pinta wanita kelahiran Banjarmasin, 31 Oktober 1995 ini.
Aluh Favorit dan Wakil Duta Sasirangan Kalsel pada 2015 silam ini menyebut juga perlu keterampilan yang dimiliki untuk membuka usaha skala kecil terlebih dahulu sehingga dapat membuka lapangan kerja sendiri.
Cheri mencontohkan keterampilan yang didapat bisa dari pelatihan pembuatan sasirangan ini. Dengan mengikuti pelarihan itu, berpotensi bisa menjadi bekal berwirausaha.
Keterampilan itu lantas diaplikasikan. Soal pengiklanan, Cheri bilang bisa memanfaatakn media sosial.
“Harus jeli dan pandai memanfaatkan jaringan di medsos,” tutup Alumni Fakultas Hukum ULM Banjarmasin dan Universitas Airlangga ini.
Motivasi juga datang dari Syahruli. Dia menyebutkan kiat utama untuk menjadi seorang wirausaha adalah tekad semangat dan kesungguhan serta tidak takut gagal.
“Kegagalan adalah bagian dari kesuksesan yang tidak perlu ditakuti,” ucap Syahruli.
Gayung bersambut, Ramadhan menambahkan kiat pemula untuk menjadi pengusaha yang berhasil berawal dari mimpi. Berani bermimpi menjadi wirausaha dan mewujudkannya dengan aksi nyata.
“Seribu langkah dimulai dengan satu langkah kecil, berkat tekad semangat kuat tahan banting maka sukses akan diraih, karena usaha tidak akan mengkhianati hasilm” tandas Ramadhan.
Sebelumnya, Cheri bangga dengan adanya pelatihan pembuatan kain sasirangan dengan menggunakan pewarna alami.
“Artinya ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan limbah yang membahayakan sekitar,” sebut Cheri.
Cheri berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan selama lima hari tersebut dengan baik. Sebab pelatihan itu menjadi bekal yang berguna nantinya.
“Tetap jaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan,” imbau Cher.
Kepala Dinas Perdangan HST, Syahruli dalam laporannya merincikan pelatihan sasirang itu digelar selama 5 hari. Terhitung dari yang 1 hingga 5 September 2021.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini diikuti sebanyak 40 peserta.
“Tujuan pelatihan ini untuk menyiapkan SDM yang mampu mengembangkan potensi dan berkiprah sebagai wirausaha pemula menuju HST yang ‘Muda’ Makmur Unggul dan Dinamis (visi Misi Bupati HST-red),” terang Syahruli.