Nasional

Mengintip Keindahan Gua Karst Terpanjang di Sumatra

apahabar.com, JAKARTA – Mungkin, tak banyak yang tahu jika Kabupaten Aceh Tamiang memiliki gua karst atau…

Tim lembaga konservasi Kempra Saat menelusuri kawasan bentang alam karst yang membentuk gua di Aceh Tamiang. Foto-Antara

apahabar.com, JAKARTA – Mungkin, tak banyak yang tahu jika Kabupaten Aceh Tamiang memiliki gua karst atau batu kapur gamping terpanjang di Pulau Sumatra.

Dari penelitian LSM setempat, gua karst Aceh Tamiang memiliki panjang hingga 1.140 meter.

“Dan ini terpanjang di Pulau Sumatra,” kata Manajer Riset Lembaga Swadaya Masyarakat Ekosistem Mangrove Pantai Timur Aceh (Kempra) Andi Nur Muhammad di Aceh Tamiang, Minggu (1/8), dilansir Antara.

Gua tersebut berada di Kampung Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu. “Masuk kawasan konservasi ekosistem karst,” ujarnya.

Masyarakat setempat menamakan gua tersebut Goa Kubin atau Goa Sarang Burung karena di dalamnya banyak ditemukan sarang walet.

Namun dalam rencana induk pengembangan pariwisata daerah pemerintah setempat disebut gua karst.

Gua karst tersebut diperkirakan terbentuk ribuan. Atau bahkan jutaan tahun silam. Pembentukan gua karst hasil proses batuan terlarut.

Selain di Kaloy, karst atau bebatuan kapur juga ada ditemukan di tempat lain di Aceh Tamiang, tetapi bukan gua, melainkan bentang alam.

“Dan ini bisa menjadi objek penelitian terkait sebaran karst di Kabupaten Aceh Tamiang,” ujar Andi.

Andi terus mendorong pemerintah daerah agar mengajukan karst tersebut ke Badan Geologi untuk ditetapkan sebagai kawasan lindung geologi.

“Dengan demikian, gua dan bentangan alam karst di Kabupaten Aceh Tamiang bisa menjadi laboratorium penelitian dan kepurbaan serta berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem dan cadangan air tanah,” harapnya.

Direktur Eksekutif Kempra Izuddin Idris mengatakan pemerintah Aceh Tamiang merencanakan kawasan bentang alam karst tersebut menjadi kawasan cagar alam geologi.

“Sebagai bagian dari kawasan lindung geologi,” ujarnya.

Rencana tersebut bahkan sudah tertuang dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Tamiang 2012-2032 yang telah ditetapkan dalam qanun atau peraturan daerah.

Luas bentangan karst tersebut mencapai 37 ribu hektare lebih. Bentang alam karst tersebut merupakan potensi wisata minat khusus dan mitigasi bencana.

“Karena itu, kami mengharapkan kawasan karst tersebut ditetapkan sebagai kawasan lindung geologi,” kata Izuddin Idris.