Mengintip Harta Kekayaan Kedua Pasangan Calon di Pilkada Banjarbaru 2024

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN melaporkan isi kantong para kandidat di Pilkada Banjarbaru 2024.

Kedua pasangan calon wali dan wakil wali kota Banjarbaru 2024 saat memilih nomor urut di KPU. Foto: bakabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU – Mengacu Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah merilis isi kantong para kandidat di Pilkada Banjarbaru 2024.

Berdasarkan data tersebut, pasangan Hj Erna Lisa Halaby-Wartono memiliki total kekayaan mencapai Rp2,8 miliar.

Rinciannya Lisa Halaby memiliki total kekayaan Rp465 juta yang mencakup berbagai aset, termasuk alat transportasi berupa minibus Suzuki 2013 senilai Rp125.000.000.

Lisa juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp100.373.267, serta harta lain senilai Rp240.000.000. Tidak terdapat laporan mengenai kepemilikan tanah, bangunan, surat berharga, atau harta bergerak lain dalam laporan tersebut.

Sedangkan Wartono memiliki jumlah kekayaan senilai Rp2,42 miliar yang berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp2,1 miliar. Tanah dan bangunan ini tercatat seluas 483 meter persegi/225 meter persegi di Banjarbaru bernilai Rp1,6 miliar, serta tanah seluas 289 meter persegi di wilayah yang sama senilai Rp 500 juta.

Selain aset properti, Wartono juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp296 juta. Di antaranya mobil Suzuki Katana 1989 dengan nilai Rp25 juta, dan Toyota Avanza Veloz 2019 yang dinilai Rp250 juta.

Tercantum pula harta bergerak lain senilai Rp193 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp12,5 juta. Wartono juga melaporkan utang sebesar Rp 180 juta, sehingga total kekayaan bersih adalah Rp2,42 miliar.

Sedangkan pasangan HM Aditya Mufti Ariffin-Said Abdullah Alkaff memiliki total kekayaan Rp34,84 miliar.

Aditya memiliki total kekayaan Rp27,73 miliar yang sebagian besar bersumber dari tanah dan bangunan dengan total senilai Rp22,31 miliar. Beberapa di antaranya tersebar di Banjarbaru, Banjarmasin dan Jakarta Selatan dengan nilai properti tertinggi berupa tanah dan bangunan seluas 187 meter persegi/140 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp7,5 miliar.

Aditya juga memiliki beberapa kendaraan, termasuk Toyota Vellfire 2.5G AT 2015 seharga Rp550 juta dan Vespa keluaran 2023 senilai Rp88 juta. Total nilai aset kendaraan dan mesin mencapai Rp713 juta.

Tidak hanya properti dan kendaraan, Aditya juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp1,3 miliar dan investasi dalam bentuk surat berharga sebesar Rp2,08 miliar.

Adapun kas dan setara kas yang dilaporkan mencapai Rp4,07 miliar dan total utang sebesar Rp 3,16 miliar. Dengan demikian, jumlah bersih kekayaan Aditya sebesar Rp27,33 miliar.

Sementara Said Abdullah memiliki total kekayaan Rp7,51 miliar yang berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan senilai Rp7,225 miliar. Beberapa aset tanah dan bangunan ini di Banjar dan Banjarbaru dengan nilai berkisar antara Rp48 juta hingga Rp1,7 miliar.

Said juga memiliki aset berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp104 juta yang terdiri dari mobil minibus Suzuki 2015 seharga Rp 80 juta, serta dua motor Honda Beat 2018 dan Vario 2020 dengan total nilai Rp24 juta.

Harta bergerak lain yang dimiliki Said Abdullah bernilai Rp12 juta, sementara kas dan setara kas dilaporkan sebesar Rp 168,3 juta.

Dalam laporan LHKPN terakhir, Said Abdullah tidak melaporkan utang sehingga total harta kekayaan yang dimiliki mencapai Rp7,51 miliar.

LHKPN sendiri sebagai bentuk kepatuhan kedua pasangan calon terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 yang mewajibkan setiap penyelenggara negara secara berkala melaporkan harta kekayaan sebagai upaya mencegah tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme.