Kalsel

Mengintip Antasari Evo I, ‘Ferrari’ Mini Buatan Mahasiswa Fakultas Teknik ULM

apahabar.com, BANJARBARU – Bak Ferrari mini berwana hitam pekat mengkilap, ditambah motif Burung Enggang, mobil Antasari…

Mengintip Antasari Evo I, ‘Ferrari’ Mini buatan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Foto-apahabar.com/Istimewa.

apahabar.com, BANJARBARU – Bak Ferrari mini berwana hitam pekat mengkilap, ditambah motif Burung Enggang, mobil Antasari Evo I buatan anak Banua bikin bangga.

Meski tak sekencang Ferrari, namun Mobil Antasari Evo I cukup irit, bisa menempuh jarak 150 kilometer hanya dengan satu liter bahan bakar minyak (BBM).

Mobil hemat energi ini merupakan karya anak Banua, tepatnya para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru yang tergabung dalam Wasaka Team Car.

Setiap tahunnya, sejak 2015 lalu, Wasaka Team Car selalu membuat karya berupa mobil hemat energi. Bedanya, Antasari Evo I kali ini lebih ringan.

Jika pada generasi 2020 menggunakan sasis berbahan besi galvanis, kali ini Wasaka Team Car membuat sasis dari bahan aluminium alloy.

Kemudian, bodi mobil dibuat dari fiber glass. Pengereman juga dibikin agar tak terjadi gesekan terlalu besar sehingga membuat bensin menjadi lebih banyak terpakai.

"Ini dibuat dalam kurun waktu 2019 sampai 2020," ucap Manager Wasaka Team Car, Bayu Setiawan kepada apahabar.com, Selasa (9/11).

Dalam kurun waktu satu tahun itu, membuat mobil mini ini tentu tidak semudah yang dibayangkan. Bayu mengakui banyak kendala yang pihaknya hadapi selama proses pembuatan.

Meski mobil ini dirancang seiris dan seringan mungkin, Bayu berkata bahan-bahannya tetap harus dari yang terbaik.

Nah, untuk mencari bahan-bahan tersebut tentu tidak murah. Barangnya pun mesti dicari sampai ke luar daerah.

"Kami melakukan pembuatan unit mobil yang memang dana itu terbatas," ujarnya.

Lalu, kesulitan juga dialami saat membuat bodi mobil. Pada fase ini, tim harus berkali-kali mengamplas bodi agar lebih mulus dan rata.

"Kemudian alat penunjang untuk pengerjaan ini juga terbatas," lanjutnya.

Dengan kesulitan yang sangat kompleks ini, Antasari Evo I akan berlomba di Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) di Universitas Negeri Surabaya pada 15 November 2021.

‘Ferrari’ mini ini telah masuk tiga besar KMHE 2021 pada kategori urban kelas mesin pembakaran dalam gasoline.

Jumlah anggota Wasaka Team Car yang akan bertolak ke kota pahlawan nanti sebanyak lima orang. Yakni Sigit Setiawan dan Irza Irawan sebagai driver, dan Zainal Aqli, Muhammad Adha, Ahmad Nor Alimuddin sebagai tenaga teknis.

Soal menang atau pun kalah, Bayu mengaku tak lagi memperdulikan. Sebab menurutnya, dari proses hingga kontes nanti seluruh tim sudah mengerahkan kemampuan terbaik.

Lantas, apakah ada keinginan dari Wasaka Team Car untuk dilirik pemerintah agar mobil Antasari Evo I bisa diproduksi secara massal?

Bayu merasa sangat kecil harapan terkait itu. Pasalnya, dari awal mobil yang ditaksir menelan dana puluhan juta rupiah ini dirancang memang hanya untuk kontes bukan diperbanyak atau diperjual-belikan.

"Beda dengan mobil atau kendaraan yang memang dibuat untuk operasional sehari-hari yang bisa bertahan dalam jangka lama," pungkasnya.