apahabar.com, BANJARMASIN - Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul merupakan ulama yang pemurah. Di setiap minggunya, beliau mengeluarkan 1 milyar untuk menyantuni fakir, miskin, yatim, piatu, hingga janda-janda tua.
Diceritakan Tuan Guru H Syaifuddin Zuhri, di Martapura dulu ada seorang ulama bernama Tuan Guru H Husin Ali. Beliau adalah seorang pengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura yang tidak menggelar majelis di kediaman beliau, seperti kebanyakan para ulama lainnya.
Baca Juga:Mengenang Abah Guru Sekumpul (12), Seorang Habib Diberi Isyarat Tentang Rencana Pernikahan Beliau
Guru Husin Ali adalah satu dari sekian banyak ulama yang begitu peduli dengan nasib anak yatim, piatu, fakir, miskin, dan janda tua. Karena itu, beliau memilih berbisnis permata di luar jam mengajar di Pesantren -selain berorganisasi di NU- untuk membantu perekonomian mereka.
Hasil dari usaha permata itu, sambung Abah Guru Banjar Indah -Tuan Guru H Syaifuddin Zuhri-, yakni 3 bagian dari laba yang didapat, diserahkan beliau pada orang-orang tersebut. Nama-nama mereka sudah terdata oleh Guru Husin Ali.
Hal yang demikian itu, lanjut Abah Guru Banjar Indah menjadi rutinitas Guru Husin Ali hingga menjelang kewafatan beliau.
Setelah kewafatan Guru Husin Ali, tugas menyantuni orang-orang tersebut dilimpahkan kepada Tuan Guru H Seman Mulya. Sejak saat itu, Guru Seman-lah yang memberikan santunan kepada mereka dari hasil usaha beliau.
Sepeninggal Guru Seman, orang-orang tersebut kemudian diserahkan pada Abah Guru Sekumpul.
"Oleh Guru (Abah Guru Sekumpul), ditambah menjadi 5 kali lipat. Sehingga menjadi 1500 orang," ujar Abah Guru Banjar Indah.
Baca Juga:Mengenang Abah Guru Sekumpul (13), Berguru pada 179 Ulama, Tersebar dari Banjar hingga Tanah Suci
Dana yang dikeluarkan Abah Guru di tiap minggunya mencapai 1 milyar banyaknya. Dengan demikian, jika satu bulan 4 minggu, maka jumlah santunan perbulannya menjadi 4 milyar.
Sementara menurut penuturan Habib Ahmad Al Qaderi -teman Abah Guru Sekumpul-, setiap harinya Abah Guru memasak 5 blek beras untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang sekitar. Dan pada hari tertentu, beliau menyantuni anak-cucu Rasulullah SAW.
"Janda-janda tua (dari keturunan Rasulullah) dapat itu," jelas Habib Ahmad.
Editor: Muhammad Bulkini