Mengenal Tumor Colli yang Dialami Aurelie Moeremans

Aurelie Moeremans mengalami pembengkakan di leher. Sang aktris berdarah Belgia itu sudah tiga bulan menderita kondisi yang juga disebut tumor colli ini

Ilustras tumor colli. Foto: MMI.

apahabar.com, JAKARTA - Aurelie Moeremans mengalami pembengkakan di leher. Sang aktris berdarah Belgia itu sudah tiga bulan menderita kondisi yang juga disebut tumor colli ini, namun baru mengungkapkannya pada Jumat (17/3) lalu.

“Desember tahun lalu selesai shooting 2 series. Begitu aku dapat libur, aku langsung ke rumah sakit tes USG 2 benjolan yang ada di leher aku, ternyata hasilnya: Tumor Colli,” ungkap Aurelie melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Jumat (24/3).

Bintang Story of Dinda: Second Chance of Happiness itu menduga munculnya benjolan di leher sebagai akibat dari riwayat Temporomandibular Joint Syndrome (TMJ) yang dia alami. Alhasil, dia pun menjalani suntikan Botulinum Toxin untuk meredakan kondisinya.

Ironisnya, suntikan itu malah membuat wajahnya seolah lumpuh, sehingga tak bisa berekspresi dengan leluasa seperti semula. Meski belum pulih sepenuhnya, kondisi perempuan berusia 29 tahun itu berangsur membaik.

Apa Itu Tumor Colli?

Merangkum berbagai sumber, tumor colli adalah istilah yang merujuk pada pembengkakan di leher. Tumor colli akan terlihat seperti adanya benjolan berukuran kecil dan tidak terlihat, atau bisa juga berukuran besar.

Terdapat banyak kondisi medis yang menyebabkan tumor colli. Salah satunya, pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi. Benjolan yang disebabkan infeksi biasanya terasa lunak dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Munculnya benjolan di leher juga bisa disebabkan penyakit tiroid, seperti gondok. Ketika terjadi penurunan hormon tiroid, pembengkakan di area leher dapat menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas, batuk, suara serak, atau pusing saat mengangkat tangan ke atas.

Di samping itu, tumor colli ternyata juga bisa menandakan bahwa tubuh sedang diserang sel kanker, khususnya pada bagian kelenjar getah bening. Benjolan ini biasanya diiringi demam, keringat di malam hari, dan penurunan berat badan yang tak terduga.

Gejala Tumor Colli

Ketika seseorang mengalami tumor colli, tubuh akan menunjukkan sejumlah gejala. Beberapa di antaranya, muncul benjolan keras tapi tidak terasa nyeri saat ditekan di leher, warna kulit di area benjolan berubah kemerahan, serta kepala terasa sakit dan pusing.

Selain itu, tumor colli juga bisa menunjukkan gejala berupa mual disertai muntah, sulit menelan, penurunan berat badan yang cukup drastis, bahkan gagal napas.

Untuk mengetahui lebih pasti apakah Anda mengalami tumor colli atau tidak, sudah sepatutnya memeriksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter melakukan pemeriksaan fisik, serta mengajukan beberapa pertanyaan terkait keluhan yang dirasakan.

Bila dokter sudah memastikan bahwa benar pasien mengidap tumor colli, maka akan dilakukan penanganan yang disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya ialah pembesaran kelenjar getah bening akibat infeksi, dokter hanya memberikan antibiotik. 

Namun, bila tumor berasal dari kondisi yang lebih serius, seperti kanker, terapi yang dilakukan akan lebih beragam dan rumit.