Tokoh Inspiratif

Mengenal Pengganti Liz Truss: Rishi Sunak, Orang Asia Pertama yang Jadi PM Inggris

Selepas Liz Truss mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Inggris, Raja Charles III melantik Rishi Sunak untuk mengisi posisi itu pada Selasa (25/10).

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (Foto: dok. Detik)

apahabar.com, JAKARTA - Selepas Liz Truss mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Inggris, Raja Charles III melantik Rishi Sunak untuk mengisi posisi itu pada Selasa (25/10) di Istana Buckingham.

Penunjukkan tersebut menjadikan Sunak sebagai orang Asia pertama yang menduduki kursi PM Inggris. Pria berdarah India ini sekaligus menjadi pemimpin pemerintahan Negeri Big Ben termuda dalam kurun waktu 200 tahun terakhir.

Terpilihnya Sunak sebagai PM Inggris tentu membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di kampung halamannya. Surat kabar terbesar di India, Times of India, bahkan menyoroti kabar ini sebagai tajuk utama berita.

“Hindu yang Bangga adalah PM Inggris yang Baru,” demikian tulisan artikel tersebut. Senada dengan itu, harian Dainik Bhaskar memuat tajuk utama yang berbunyi, “Hadiah Diwali untuk Negara, Rishi asal India Memerintah Orang Kulit Putih.”

Begitu dibanggakan oleh orang India, lantas sebenarnya siapa itu Rishi Sunak? Merangkum berbagai sumber, berikut ulasan mengenai sepak terjang sang PM Inggris terbaru:

Berdarah India

Rishi Sunak sebenarnya lahir di Southampton, Inggris, pada 12 Mei 1980. Namun, dalam darahnya, mengalir keturunan India: kakek dan neneknya berasal dari Punjab, yang lalu bermigrasi ke Afrika Timur.

Sebab itulah, ayah Sunak lahir di Kenya, sementara ibunya lahir di Tanzania. Pria berusia 42 tahun ini sejatinya berasal dari keluarga yang bergelut di bidang kesehatan: ayah bekerja di Dinas Kesehatan Nasional Inggris (NHS), sedangkan ibunya seorang apoteker.

Memulai Karier di Bidang Ekonomi

Tak mengikuti jejak orang tuanya, Sunak lebih memilih untuk belajar filsafat, politik, dan ekonomi di Lincoln College Oxford. Dia kemudian memperoleh gelar MBA dari Stanford University di California sebagai Fulbright Scholar.

Namun, sebelum menyandang gelar magister, Sunak pertama kali bekerja untuk Goldman Sachs, sebuah perusahaan bank, investasi, dan penyedia jasa keuangan. Kemudian, dia pindah ke perusahaan hedge fund global: Children's Investment Fund Management, lalu Theleme Partners.

Kiprah di Dunia Politik

Sunak pertama kali ‘berkenalan’ dengan dunia politik saat menjalani pendidikan di Oxford. Kala itu, dia magang di kantor Partai Konservatif. Dirinya baru resmi bergabung dengan partai ini per 2010.

Lima tahun usai bergabung, Sunak pertama kali menjajali kursi parlemen. Dua terpilih sebagai anggota Komite Pemilihan Lingkungan Pangan dan Urusan Pedesaan, juga menjadi sekretaris pribadi Parlemen di Departemen Strategi Bisnis, Energi, dan Industri.

Pada 2018, Sunak diangkat menjadi Wakil Menteri Negara di Kementerian Perumahan Rakyat, Masyarakat, dan Pemerintah Daerah. Setahun kemudian, Boris Johnson, PM Inggris saat itu, memilihnya untuk menjadi Kepala Sekretaris untuk Departemen Keuangan.

Kemudian, pada 2020, Johnson kembali menunjuk Sunak sebagai Menteri Keuangan. Hanya beberapa minggu setelah posisinya, pandemi Covid-19 melanda Inggris. Peristiwa inilah yang lantas melambungkan nama Sunak hingga menjadi politisi populer.

Dia merancang dan menerapkan program dukungan ekonomi luas untuk negara yang mencapai ratusan miliar pound, mendukung pengusaha, juga karyawan dengan dana pemerintah yang murah hati.

Kaya Raya, Hartanya Mengalahkan Raja Charles III

Selain karier politik yang cemerlang, harta milik Sunak dan keluarga juga berlimpah ruah. Dia dan istrinya, Akshata Murty, memiliki kekayaan gabungan sebesar 730 juta poundsterling atau setara Rp12,9 triliun per 2022. 

Sunday Times Rich List bahkan menobatkan Sunak dan istrinya sebagai orang terkaya ke-222 di Inggris. Hartanya disinyalir mengalahkan Raja Charles III, di mana hanya memiliki kekayaan USD600 juta atau sekitar Rp8,88 triliun.

Kekayaan ini sendiri merupakan hasil bisnis teknologi dan investasi. Murty sejatinya adalah seorang putri dari miliuner India, Narayana Murty, pemilik harta sebesar USD4,5 miliar atau setara Rp702 triliun.

Tersandung Skandal Pajak

Meski memiliki harta yang begitu melimpah, Sunak ternyata pernah tersandung skandal pajak. Kekayaan keluarganya itu berstatus “non-dom”, yang berarti mereka tak membayar pungutan wajib Inggris lantaran pendapatannya bersumber dari luar negeri.

Skandal ini dan sederet kontroversi lainnya sempat membuat Sunak mengundurkan diri dari jabatan menterinya. Namun, kini, dirinya kembali menduduki posisi penting di Inggris.