apahabar.com, BANJARMASIN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel me-launching maskot “Si Buti” dalam persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Maskot bernama Si Buti itu diambil dari kependekan dari nama rumah adat Banjar, Bubungan Tinggi.
Sesuai namanya, Si Buti berbentuk rumah adat bubungan tinggi yang dibentuk seperti kotak suara. Warna bagian atap abu-abu dengan bagian dinding rumah berwarna putih dan oranye. Layaknya rumah adat Banjar yang menjadi inspirasinya, pada bagian atapnya, Si Buti memiliki ornamen khas Banjar.
Si Buti merupakan karya seniman asal Martapura, Kabupaten Banjar, Rusman Effendi. Dia dipilih menjadi terbaik pertama sayembara maskot Pilkada Kalsel 2020.
“Warna ini diambil karena memang itu ciri KPU sendiri, dan ditambah berbagai ornamen yang melambangkan bermacam khas asal Kalsel,” ujar Rusman ketika dijumpai.
Rusman diketahui adalah Ketua Komunitas Pencinta Rumah Adat se-Kalsel. Karena itu, pengerjaan Si Buti tidak memakan waktu yang lama.
"Hanya dua bulan sejak dibukanya lomba maskot Pilkada Kalsel oleh KPU setempat," ungkapnya.
“Harapannya dengan maskot itu Pilkada Kalsel berjalan aman sebagai filosofinya,” sambungnya.
Komisioner KPU Kalsel, Edy Ariansyah berkata dipilihnya maskot yang terinspirasi dari rumah adat Banjar jenis bubungan tinggi itu dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa kedaulatan rakyat adalah hal tertinggi.
Otomatis hak yang dimiliki setiap warga negara untuk memilih pemimpinnya. "Artinya tidak bisa diwakili siapapun dengan konsep pemilihan langsung ini,” kata Edy.
Ia berharap dengan adanya maskot Si Buti, seluruh pemilih termasuk pemilih milenial dan seluruh segmen pemilih bisa menyalurkan suaranya berdasarkan kesadaran rasionalitas. Bukan karena pengaruh mobilisasi apalagi politik uang dan faktor irasional lainnya.
Baca Juga:Launching Pilkada Kalsel 2020, Target Partisipasi Pemilih 77,5 Persen
Baca Juga:Hadapi Pilkada 2020, Dewan Kalsel Diminta Petakan Daerah Rawan Konflik
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini