Kalsel

Mengenal GenRe dan PIK Remaja, Sarana Hindari Seks Bebas Remaja Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Heboh skandal mesum N terus menuai perhatian di Banjarmasin, ibu kota Kalsel. N…

apahabar.com, BANJARMASIN - Heboh skandal mesum N terus menuai perhatian di Banjarmasin, ibu kota Kalsel.

N selama ini dikenal sebagai publik figur remaja di Kalsel. Prestasi ia torehkan pun tercoreng akibat ulahnya sendiri.

N adalah pemeran wanita sekaligus mahasiswi di sebuah universitas ternama. Perempuan berkulit putih itu bahkan menjadi Brand Ambassador di salah satu butik di Banjarmasin.

Ulah nakal bersama pasangannya jadi buah bibir terutama di kalangan anak muda beberapa hari ini. Video berhubungan badan layaknya suami-istri mereka beredar luas di aplikasi WhatsApp.

Perilaku menyimpang kalangan remaja memang tidak dibenarkan. Apalagi Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah religius. Sebagai publik figur, N seharusnya memberi panutan yang baik dan benar kepada anak muda lainnya.

Kasubbid Bina Ketahanan Remaja (BKR) perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel, Muhammad Ardani menyayangkan perilaku menyimpang N. "Kami selaku subjek yang membidangi tupoksinya remaja tentu menyayangkan. Terlepas siapa yang menyebarkan videonya, ini tentu masuk dalam tindakan asusila," ujarnya.

Untuk membentuk anak muda sebagai generasi penerus bangsa, BKKBN melalui Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja menjadi wadah dalam membentuk Tegar Remaja. Yaitu, remaja yang sehat secara reproduksi, menikah secara terencana, kemudian menjalankan siklus kehidupan remaja sesuai dengan konsep BKKBN.

"Kalau kasus tadi tentu tidak sesuai dengan konsep remaja itu sendiri. Di mana remaja adalah estafet calon penerus pembangunan di daerah," tuturnya.

PIK Remaja ada di setiap kampus-kampus besar di Banjarmasin. Seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Universitas Muhammadiyah, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Sari Mulia.

Kemudian juga ada Duta GenRe yang telah tersebar di beberapa kota/kabupaten se-Kalsel. Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Kalsel, Rian Nor Rizki juga sependapat. Perbuatan tak senonoh N dan pasangan tergolong perilaku penyimpangan remaja.

Ketua Forum Genre Kalsel, Rian Nor Rizki bersama Kasubbid BKR BKKBN Kalsel, Muhammad Ardani. apahabar.com/Musnita Sari

Namun dirinya tidak ingin sepenuhnya menyalahkan maupun memberikan pembenaran. "Kami tidak menyalahkan atau membenarkan. Hak mereka untuk melakukan segala macam, kita tidak bisa melarang. Ibarat sebuah pisau, dapat digunakan untuk membunuh (negatif) atau memasak (positif)," imbuh Rian.

Dia sangat menyayangkan mengingat sosok N sebagai publik figur remaja di Kalsel. "Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Kita tidak tahu apakah ini dilakukan suka sama suka, ada keterpaksaan, atau ada faktor lain yang mendukung dibelakangnya," kata dia.

Dalam GenRe, Rian memaparkan delapan fungsi keluarga dan agama menjadi fungsi pertama yang disebutkan. Penanaman nilai-nilai keagamaan ujarnya, dapat menjadi solusi dalam mengatasi perilaku menyimpang dalam pribadi seseorang.

"Karena Agama yang mengatur segalanya. Dalam agama apapun pada akhirnya mengajarkan kebaikan. Maka perkuatlah agama dan pribadi, jangan lupakan bahwa Tuhan itu maha melihat," pesan Mahasiswa UIN Antasari ini.

Ya, belum sepekan beredar skandal seks sejoli itu tidak hanya membuat heboh masyarakat Banjarmasin. Pantauan apahabar.com, kasus ini kian meluas hingga masuk ranah berita nasional.

Ketua Forum Genre Kalsel Rian Nor Rizki bersama Kasubbid BKR BKKBN Kalsel Muhammad Ardani. apahabar.com/Musnita Sari

Kejadian memalukan ini tentunya merugikan sejumlah pihak. Terlebih, pihak Universitas tempat N berkuliah dibuat kalang kabut. Sekalipun N bukan lagi mahasiswi didiknya karena sudah mengundurkan diri.

Tak terima dengan pemberitaan yang menyebar, para pemeran dalam video syur itu melapor ke polisi. Mengadu sebagai korban, namun tidak menepis kemungkinan bahwa mereka dengan sengaja merekam video itu untuk kebutuhan pribadi. Kabar terakhir, kedua sejoli ini akhirnya meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan.

Kembali melanjutkan, Ardani menyebut status mereka telah gugur sebagai remaja ketika telah melakukan proses pernikahan. Padahal dalam program BKKBN, kasus seperti yang menimpa N dapat diberikan pembinaan dalam pemulihan nama baik mereka.

"Selama ini lebih banyak kasus narkoba yang menimpa remaja, biasanya direhabilitasi. Untuk kasus ini, kita bisa bantu hanya sebatas pemulihan nama baiknya saja," ujarnya.

Baca Juga:Sejoli Pemeran Video Mesum di Banjarmasin Resmi Menikah

Baca Juga:Di Balik Skandal Mesum Mahasiswi Banjarmasin: Koleksi Pribadi hingga Sudah Bertunangan

Reporter: Musnita SariEditor: Fariz Fadhillah