Sport

Mengenal Cici Delova, Lady Racer Tabalong Kalsel Penantang Pebalap Pria

apahabar.com, TABALONG – Meski gagal meraih gelar juara, nama Cici Delova tetap menjadi buah bibir dalam…

Sempat tidak direstui orang tua, Cici Delova mendapatkan izin lewat prestasi yang diperoleh di lintasan balap. Foto: Istimewa

apahabar.com, TABALONG – Meski gagal meraih gelar juara, nama Cici Delova tetap menjadi buah bibir dalam Kejuaraan Road Race HUT Tabalong ke-56 di Sirkuit Marido, Minggu (6/2).

Penyebabnya lady racer kelahiran Desa Seradang, Kecamatan Haruai, ini berkompetisi dengan pebalap pria di kelas matic 130cc MP7 usia 16 tahun.

Hasilnya terbilang memuaskan. Bersaing dengan 18 pebalap pria, Cici berhasil bertahan di posisi keempat sejak start hingga finis.

Balapan itu sendiri dimenangi Novan Febrian, kemudian Ibrahim Nizhamy sebagai runner up dan Bayu Saputra di peringkat ketiga.

Namun di kelas matic khusus wanita, pebalap Anugerah Mandiri Balangan Racing Team (AMBRT) Risma Motor Racing Team (RMRT) ini tak memperoleh keberuntungan.

Sempat memimpin balapan, Cici terjatuh dari motor dan pingsan akibat insiden dengan Fisichella Kusuma Wardhani di trek lurus menjelang tikungan 2.

Fisichella yang notabene lady racer berpengalaman dari Purwodadi, Jawa Tengah, akhirnya menjuarai kelas matic wanita tersebut.

Berawal Dari Iseng

Bersama AMBRT dan RMRT, Cici Delova menargetkan mengikuti lebih banyak event untuk menambah jam terbang. Foto: Istimewa

Terlepas dari kegagalan meraih podium teratas di Kejuaraan Road Race HUT Tabalong ke-56, karier balap motor Cici Delova terbilang cukup bagus.

Dalam kompetisi perdana, Cici berhasil naik podium ketiga matic 130cc wanita yang menjadi supporting race Kejurnas MotoPrix Region IV Kalimantan 2019 di Marido.

Padahal sebelum resmi berkompetisi, dara bernama asli Sri Ningsih ini sempat tak direstui orang tua. Terlebih Cici merupakan anak perempuan satu-satunya dari Misno Harianto dan Tutiani ini.

Pun niat menjadi pebalap dipicu iseng, karena memiliki sejumlah teman pria yang sering kebut-kebutan.

Oleh karena penasaran, Cici pun mencoba mengebut menggunakan motor Yamaha Vega pinjaman. Justru dari sekadar iseng dan coba-coba, talenta siswi SMKS Tabalong ini tercium AMBRT.

Mereka pun menawarkan kesempatan menjadi pebalap sungguhan melalui serangkaian latihan, serta tentu saja menyediakan motor balap.

“Awalnya tak direstui, karena orang tua khawatir terjadi hal tak diinginkan. Tapi setelah dijelaskan kalau balap resmi lebih safety, beliau berdua merestui perjalanan saya,” beber Cici kepada apahabar.com, Jumat (11/2).

“Apalagi setelah saya mampu langsung meraih trofi, dukungan penuh diberikan orang tua hingga keluarga besar,” sambungnya.

Selanjutnya pahit manis balapan pun dirasakan wanita kelahiran 24 April2004 ini. Sama seperti pebalap lain, hal terburuk adalah gagal finis akibat masalah teknis maupun teknis.

“Kalau soal hal-hal yang membahagiakan, sebenarnya didukung ABMRT pun saya sudah merasa gembira. Terlebih mereka sudah menganggap saya sebagian dari keluarga,” beber Cici.

“Apalagi kalau kemudian saya mampu berprestasi. Saya akan semakin bahagia bisa membanggakan orang tua, keluarga, tim hingga daerah,” sambungnya.

Seiring perkembangan olahraga otomotif yang kembali bergairah di tengah pandemi Covid-19, Cici pun menargetkan tidak berhenti hanya sampai event-event lokal.

“Saya berharap bisa menjadi lady racer Kalsel yang tampil di level nasional dan membawa kebanggaan untuk banyak orang,” tegas Cici.

Pembalap Wanita Desak Kelas Khusus