Insomnia Ibu Hamil

Mengatasi Insomnia pada Ibu Hamil

Insomnia pada ibu hamil wajar terjadi. Namun sebaiknya tetap perlu diatasi.

Kenali penyebab insomia pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Foto: Dok. Parents

apahabar.com, JAKARTA - Insomnia pada ibu hamil wajar terjadi. Namun sebaiknya tetap perlu diatasi.

Banyak calon ibu mengalami masalah kehamilan di minggu pertama. Gejala morning sickness seperti mual, nyeri pada payudara, kelelahan dan permasalahan emosi yang kerap naik dan turun biasa dialami. 

Gangguan lain yang biasa dialami ibu hamil adalah insomnia, gangguan yang membuat ibu hamil jadi sulit untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Insomnia kerap terjadi pada awal trimester kehamilan, salah satunya disebabkan oleh perubahan hormon. Lonjakan hormon secara tiba-tiba dapat menimbulkan efek samping yang cukup besar.

"Hormon tersebut membuat badan tidak nyaman selama minggu pertama kehamilan, dan menyebabkan kurang tidur," ujar Rachel Mitchell, dokter anak dan pendiri My Sweet Sleeper, seperti disampaikan di laman Parents.

Peningkatan hormon tersebut juga dikaitkan dengan mual dan muntah di awal kehamilan. Meningkatnya hormon progesteron juga dapat membuat mengantuk di siang hari, dan menyebabkan perubahan waktu tidur di malamnya.

"Setiap trisemester membawa tantangan tersendiri seiring perubahan pada tubuh," ujar Mitchell.

Dari beberapa riset yang ditemukan, insomnia pada masa kehamilan dapat berpotensi buruk untuk ibu dan janin. Seperti berhubungan dengan tingkat operasi caesar dan persalinan prematur.

Beberapa ahli menyarankan untuk tidur miring, ke kanan atau ke kiri. Sebab tidur telentang berbahaya bagi janin karena permasalahan dengan aliran darah dan oksigen ke bayi, serta membuat sang ibu menjadi sulit bernapas.

Pencegahan dan Pengobatan
Mengatasi insomia sata masa kehamilan. Foto: divinemothers

Penggunaan ponsel terlalu lama dapat menyebabkan insomnia. Paparan blue light dapat menekan rasa kantuk dan meningkatkan kortisol, yang meningkat selama kehamilan.

"Pastikan untuk mematikan layar 90 menit hingga dua jam sebelum tidur," kata Mitchell.

Jika mengalami frekuensi buang air kecil terlalu sering di malam hari, menguangi jumlah minum sebelum tidur dapat mengurangi risiko terbangun di malam hari.

Melakukan meditasi hingga latihan pernapasan dapat membantu ibu hamil menenangkan diri dan menjaga hidup yang sehat.

"Melakukan peregangan ringan dan yoga pada trimester tiga dapat membantu bayi lebih sehat," kata Mitchell menjelaskan.

Berolahraga selama 30 menit di sore hari sangat penting membantu hormon tetap stabil, dan menghasilkan tidur yang lebih berkualitas.

Jika khawatir dengan permasalahan ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter obgin atau layanan kesehatan lainnya.