News

Mendorong UMKM Naik Kelas dengan Memperkuat Konsep Kemitraan Agregator

apahabar.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Out of Asia (OOA), Handaka Santosa mengungkapkan dengan mengusung konsep…

Direktur Utama PT Out of Asia (OOA), Handaka Santosa. Foto: Liputan6

apahabar.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Out of Asia (OOA), Handaka Santosa mengungkapkan dengan mengusung konsep kemitraan bagi UMKM adalah dengan menempatkan PT. OOA sebagai agregator. Caranya, dengan memanfaatkan jaringan OOA yang setiap tahun mengikuti pameran di luar negeri, OOA akan berperan menghimpun orderan yang ada di luar negeri.

"Cara ini memiliki risiko kecil dan mempunyai managemen resiko yang dikelola oleh Agregator/PT.OOA. Kemudian biaya investasi rendah, karena kenapa? Audit tidak dilakukan kepada pengrajin tapi audit dilakukan kepada kami sebagai perusahaan PT.OOA."

Hal tersebut disampaikan dalam Talkshow bertajuk Cerita Kriya, Akselerasi dan Inovasi Kriya yang disiarkan secara daring di kanal YouTube Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (8/9/2022).

Handaka mengatakan apabila pemesan dari luar negeri memerlukan bahan mentah seperti rotan, pihaknya akan mengusahakan mencarikan bahan mentah sampai di Kalimantan untuk kemudian dibagikan kepada perajin agar diproduksi.

Keuntungan lainnya, UMKM yang memiliki modal kerja kecil, PT. OOA akan membayar terlebih dahulu pembiayaannya. Sementara dalam importir pembayaran yang diterima bisa mencapai 120 hari.

"Dan kemudian kami tidak menutup kemungkinan membina UKM yang kemudian semakin kuat dan mereka bisa ekspor sendiri. Nah tujuan kami bukan untuk memunggungi tapi bertujuan agar bisa tumbuh. Sekarang sudah ada 4 perusahan yang bisa ekspor sendiri," paparnya.

Handaka memaparkan sampai saat ini pihaknya sudah membangun kemitraan dengan 10.000 perajin yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan NTB. Adapun produk UMKM yang dihasilkan berbahan baku marmer, batu, eceng gondok, rota, kombinasi marmer dengan logam.

OOA juga melakukan pembinaan dengan mendidik komunitas perajin. Usai pembinaan, PT. OOA akan mengkurasi kemitraan dengan melakukan pendataan produk, pemilik, kapasitas produksi, hingga kualitas produk. Selain itu juga akan melakukan proses verifikasi bila diperlukan, salah satunya dengan memberikan catatan perbaikan produk.

"Kita juga melakukan pendampingan awal itu kita sangat mengawasi di lapangan. Yang kedua selain pre assessment dan kerja sama. Dalam kerja sama kita harus tetap lakukan training pendampingan mulai proses sampai tahapan produksi. Karena kita kadang kita tahu mereka ada problem rumah tangga, seperti mutunya jelek, dll. Jadi kami akan selalu ada orang yang keliling mendampingi," pungkasnya.

Reporter: Dian Finka