Pemilu 2024

Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Berpolitik: Nanti Gaduh!

Mendagri Tito Karnavian minta kepala daerah untuk netral. Jangan ikut berpolitik jelang Pemilu 2024. Nanti gaduh!

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, saat menghadiri Rakernas Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (20/7). Foto: apahabar.com/Rizky Dewantara

apahabar.com, TANGERANG - Mendagri Tito Karnavian minta kepala daerah untuk netral. Jangan ikut berpolitik jelang Pemilu 2024. Nanti gaduh!

"Kepala daerah sekarang itu ada yang definitif dan PJ. Saya minta betul-betul mengambil posisi netral. Tidak berafiliasi kepada partai atau calon manapun," ucapnya di sela Rakernas Apkasi di ICE BSD, Tangerang, Kamis (20/7).

Sekali berafiliasi, kata Tito, pasti bikin kekisruhan politik. "Jadi ambil posisi netral, tidak ada politik praktis," tegasnya lagi.

Baca Juga: Rakernas Apkasi: Mendagri Minta Pemda Siap Hadapi Pemilu 2024

Bagi Tito, pemkab harus menjalankan tugas utamanya dalam pemerintahan. Bukan ikut larut dalam dinamika politik.

"Saya ingin tekankan di sini, kalau bupati definitif wajarlah. Karena kader partai. Kalau PJ yang menjabat adalah birokrat, tujuannya mengisi kekosongan untuk menjalankan roda pemerintahan," tekannya.

Lagi pula, ketimbang larut dalam politik, kata Tito mending bikin program yang bagus. Sehingga Pemilu maupun Pilkada 2024 dapat berjalan dengan lancar dan damai.

Terlepas dari itu, mantan Kapolri juga meminta masyarakat dan media mengambil perannya. Agar memberikan informasi secara objektif dan sesuai fakta. Jangan menyebar hoax dan black campaign.

Baca Juga: Mendagri Tito Ancam Pegawai Tak Lapor LHKPN, Gagal Naik Jabatan

"Kita tahu bahwa pemilu itu sah demokrasi. Tapi dari sudut pandang keamanan, suatu perbedaan atau polarisasi menimbulkan potensi konflik. Jadi kita jaga supaya tidak ada konfliknya, apalagi sampai ada kekerasan," seru Tito.

Penutup, ia meminta masyarakat untuk datang ke TPS. Karena partisipasi pemilih itu adalah legitimasi siapa pun yang menang.

"Hal itu akan sangat tinggi dan itu awal yang bagus untuk memulai pemerintahan. Dan juga masyarakat harus menjadi pengawas dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang," tutupnya.