Mendag Percepat Kerja Sama Ekonomi dengan Eurasia

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan kerja sama ekonomi Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) harus dipererat.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Anggota Dewan-Menteri Integrasi dan Ekonomi Makro Komisi Ekonomi Eurasia Sergei Glazyev di Jakarta, Jumat (27/1). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan kerja sama ekonomi Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) harus dipererat.

Untuk itu, persetujuan perdagangan bebas (FTA) kedua negara harus diselesaikan. Hal ini diungkap dalam pertemuan Zulkifli dengan Anggota Dewan-Menteri Integrasi dan Ekonomi Makro Komisi Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Commission/EEC) Sergei Glazyev di Jakarta, Jumat (27/1).

"Peluncuran perundingan FTA Indonesia-EAEU merupakan momentum bersejarah untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi," ujar Zulkifli dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (27/1).

Perundingan IEAEU-FTA diluncurkan secara resmi oleh Menteri Perdagangan RI dan Anggota Dewan Menteri Perdagangan EAEU pada 5 Desember 2022 secara daring. Saat ini kedua pihak masih menyusun draf kerangka acuan perundingan IEAEU-FTA.

Perundingan putaran pertama direncanakan dilaksanakan pada kuartal pertama 2023, yaitu di bulan Maret/April tahun ini dan ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun.

Beberapa cakupan isu perundingan dalam IEAEU-FTA meliputi perdagangan barang, aturan asal barang (rules of origin), pengamanan perdagangan (trade remedies) prosedur kepabeanan fasilitasi perdagangan (customs procedure and trade facilitation), sanitasi dan fitosanitasi, hak kekayaan intelektual, hambatan teknis untuk perdagangan, persaingan usaha, serta perdagangan digital.

Pada pertemuan itu, kedua menteri juga membahas Indonesia-EEC Joint Working Group (JWG). Zulkifli menyampaikan Indonesia dan EEC memiliki Nota Kerja Sama untuk membentuk JWG sebagai forum diskusi tentang kerja sama teknis dalam rangka peningkatan perdagangan dan investasi.

Sementara Menteri Sergei mengungkapkan meskipun hubungan perdagangan bilateral sudah cukup baik namun masih terdapat ruang untuk ditingkatkan.

"Perjanjian FTA dan diskusi kerja sama teknis di bawah Nota Kerja Sama diharapkan dapat mendorong arus perdagangan dan investasi dua arah," kata Sergei.

Pada periode Januari-November 2022, total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai 4 miliar dolar AS, naik 32,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pada 2021 perdagangan kedua negara tercatat sebesar 3,33 miliar dolar AS.

Ekspor utama Indonesia ke EAEU di antaranya minyak kelapa sawit, minyak kelapa kopra, karet alam balata, alas kaki kulit, serta margarin. Sementara impor Indonesia dari EAEU di antaranya pupuk mineral/kimia (kalium), produk setengah jadi besi baja, paduan fero, batu bara briket, dan pupuk mineral/kimia (nitrogen).

Pada 2021 EAEU menempati posisi ke-30 sebagai sumber investasi asing langsung (FDI) Indonesia dengan nilai investasi 23,2 juta dolar AS yang terdiri dari 214 proyek. Nilai ini meningkat 404,49 persen dibanding tahun 2020 yang tercatat sebesar 4,6 juta dolar AS.