Kalsel

Menciptakan SDM Bermutu, Petani di Kabupaten Banjar Ikuti Bimtek dengan Jimmy ‘Hantu’

apahabar.com, BANJARMASIN – Puluhan petani dari Desa Penggalaman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti bimbingan teknis…

Oleh Syarif
Puluhan petani dari Desa Penggalaman, Kabupaten Banjar, mengikuti bimbingan teknis bersama Jimmy Hantu. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Puluhan petani dari Desa Penggalaman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti bimbingan teknis (bimtek), Kamis (2/11).

Bimtek yang pematerinya diisi oleh Jimmy ‘Hantu’ itu bertema ‘Menciptakan Petani Milenial yang Cerdas, Bermutu dan Mandiri’.

Jimmy ‘Hantu’ adalah seorang pria asal Bogor lulusan Magister dari Institut Pertanian Bandung (IPB). Kini pria itu terkenal usai sukses mengembangkan usaha hormon tanamannya.

Selain hormon tanaman, Jimmy ‘Hantu’ juga sukses mengembangkan usahanya di penjualan produk kecantikan dan kesehatan yang diolah dari hasil bertani.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Muhammad mengatakan, tujuan bimtek tersebut adalah untuk mengembangkan keahlian para petani di wilayah tersebut.

“Pembangunan pertanian di Kabupaten Banjar akan kita lakukan secara holistik, artinya secara menyeluruh. Tidak hanya dari infrastruktur tapi juga dari sisi sumber daya manusia,” katanya.

“Artinya kegiatan ini untuk memberi akses ilmu pengetahuan, teknologi terbaru di bidang pertanian untuk kesejahteraan petani,” tambahnya.

Dengan adanya bimtek tersebut, dia lantas berharap, bisa jadi tonggak perubahan mindset dari para petani di Kabupaten Banjar.

“Dari yang awalnya hanya bertani, ke depan mudah-mudahan bisa mengelola pertanian menjadi bisnis dan tidak hanya untuk konsumsi diri sendiri,” katanya.

Kepala Desa Penggalaman, Nur Ipansyah menambahkan, bimtek tersebut penting dilaksanakan, sebab 80 persen masyarakat mayoritas adalah petani.

Belakangan ini, kata dia, pendapatan petani di wilayah tersebut cukup minim lantaran banjir.

Oleh Jimmy ‘Hantu’, para petani di sana diarahkan untuk membuat 1 embung setiap 15 hektare luas sawah untuk menampung air dan tanah pertaniannya sedikit ditinggikan.

“Sebagian dibuat embung, sebagian dijadikan gunung (tanahnya ditinggikan). Di bawah (embung) bisa membuat tambak. Bisa budidaya bebek atau ikan dan macam lainnya. Di atas jadi tanaman,” katanya.

Wilayah Indonesia, kata Jimmy ‘Hantu’, bukan hanya di Kalimantan atau Jawa adalah wilayah yang sangat menghasilkan jika berbicara soal sektor pertanian.

Dalam hal ini, Jimmy ‘Hantu’ menyebutnya pertanian dengan sistem agromaritim. Maksudnya adalah petani tidak hanya bercocok tanam, tapi turut menghasilkan produk pertambakan.

Selain itu, yang paling penting menurut Jimmy adalah memperhatikan masa pasca panen.

“Petani jangan hanya jual gabah atau beras. Bikin juga produk lain. Saya siap mengajari dengan gratis,” katanya.

Soal ini, Nur Ipansyah mengatakan siap mengirim beberapa pemuda dengan BumDes untuk belajar ilmu pertanian ke tempat Jimmy ‘Hantu’ agar ilmunya bisa diterapkan di Kabupaten Banjar.

Salah satu petani, Podo mengatakan sangat terbantu dengan materi ilmu yanv diberikan oleh Jimmy ‘Hantu’.

Kata dia, banyak ilmu yang didapatnya, termasuk cara menyuburkan tanah serta pembuatan embung agar menghindari banjir.

Kendati demikian, dia mengaku tak bisa melakukan sendiri, perlu adanya bantuan dari pemerintah setempat.

“Kita minta tolong ke pemerintah untuk membantu menyusun kembali saluran air di sini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Konsumen Pekat Indonesia Jaya, Yoyok Setyo Budiarso yang membantu mendatangkan Jimmy ‘Hantu’ mengatakan, dipilihnya wilayah tersebut untuk menggelar bimtek lantaran ada sekitar 21.000 hektare sawah.

Lantas dia berharap, dengan adanya sosialisasi bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.

“Intinya kami kepingin masyarakat di sini sejahtera,” katanya.