Kalsel

Menara Masjid Islamic Center HSS Rp49 Miliar Roboh, Pengamat: Ada yang Tak Beres

apahabar.com, BANJARMASIN – Insiden menara roboh di Masjid Islamic Center, Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Kamis…

Insiden menara roboh di Masjid Islamic Center, HSS pada Kamis (17/2) lalu, menuai sorotan. Foto-Dok

apahabar.com, BANJARMASIN – Insiden menara roboh di Masjid Islamic Center, Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Kamis (17/2) lalu, menuai sorotan.

Pengamat Pembangunan Kalsel, Subhan Syarief, menilai ada yang tak beres dalam proyek senilai Rp49,3 miliar ini. Padahal progresnya nyaris rampung, tidak kurang dari 90 persen.

Subhan menyebut ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab menara masjid tersebut roboh.

Pertama, karena pengamanan pekerjaan menara pasca pengecoran tak tepat (begesteng, perancah dan penahan cetakan beton).

"Atau bisa juga material alat cetak beton (begesteng dan lainnya) tadi terlalu cepat dilepas, padahal betonnya belum betul-betul matang," ucapnya kepadaapahabar.com, Minggu (20/2).

Hal itu membuat beton yang dipasang tersebut tidak kuat ketika ada tekanan dari hujan hingga angin kencang.

Kedua, keruntuhan bisa terjadi akibat salah dalam metode pelaksanaan pekerjaan. Alhasil, konstruksi yang dipasang tak sesuai dengan kaidah struktur untuk menara.

"Dengan kata lain pekerjaan tidak mengacu kepada standar perencanaan yang dibuat oleh pihak konsultan perencana," paparnya.

Ketiga, bisa disebabkan akibat dari kesalahan dalam perencanaan menara. Artinya, lanjut dia, dalam hal ini ada desain sistem struktur konstruksi yang tak tepat digunakan untuk menara tinggi.

"Sehingga ketika pelaksana mengikuti apa yang diinstruksikan oleh gambar kerja ternyata akibatnya ketika perancah, Begesteng dan alat cetak dibuka konstruksi menara tak kuat menahan baik beban sendiri ataupun beban alam (hujan dan angin), lalu terjadilah keruntuhan tersebut," bebernya.

Terakhir, robohnya menara bisa disebabkan karena cuaca ekstrem.

"Artinya hujan lebat dan angin yang melampaui batas standar ketahanan bangunan menara tersebutlah yang menjadi penyebab keruntuhan," tuturnya.

Mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel ini pun menyarankan agar Pemkab setempat membentuk tim independen. Tim dibuat agar mengetahui kepastian penyebab keruntuhan.

"Ini karena hal keruntuhan tersebut sudah termasuk dalam kategori kegagalan konstruksi. Jadi perlu dicari akar masalahnya dan siapa yang nantinya bertanggungjawab terhadap keruntuhan tersebut," pungkasnya.