Kalsel

Menampilkan Talabet, Permata Ije Jela Batola Kembali Jawara FKTD

apahabar.com, BANJARMASIN – Bertambah lagi koleksi trofi Sanggar Permata Ije Jela Barito Kuala. Selain juara umum,…

Sanggar Permata Ije Jela kembali meraih juara umum Festival Tari Karya Daerah (FKTD) Kalimantan Selatan. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Bertambah lagi koleksi trofi Sanggar Permata Ije Jela Barito Kuala. Selain juara umum, mereka meraih empat penghargaan lain dari Festival Tari Karya Daerah (FKTD) Kalimantan Selatan 2019.

Berlangsung di Panggung Terbuka Bachtiar Sanderta Taman Budaya Kalsel, Sabtu (13/07/2019) malam, Permata Ije Jela tampil bersama delapan sanggar perwakilan Banjarmasin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Tanah Bumbu, Kotabaru, Banjar, Banjarbaru dan Tanah Laut.

Membawakan tari berjudul Talabet, Permata Ije Jela sukses memukau juri, sebelum bersepakat memberikan penilaian tertinggi untuk beberapa kategori.

Mulai dari Penyaji Unggulan Tanpa Jenjang, Penata Tari Terbaik, Penata Musik Terbaik dan Penyaji Terbaik. Mereka pun berhak menyandang predikat juara umum, sekaligus membawa pulang piala bergilir Gubernur Kalsel.

Talabet merupakan karya penata tari Odie Thadien, serta Drs Mukhlis Maman sebagai music director. Sedangkan make up artist dipercayakan kepada Deden House Of Wedding.

“Ini merupakan gelar juara umum yang keempat kami setelah FKTD 2013, 2014 dan 2018. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama Bupati Batola sebagai pembina,” papar pimpinan Permata Ije Jela, Kasmudin SPd, Minggu (14/07/2019).

Talabet yang berarti perisai dalam Bahasa Bakumpai, merupakan tari garapan baru Permata Ije Jela. Latar belakang tarian ini adalah legenda terbentuknya Pulau Kambang di muara Sungai Barito.

Tarian tersebut mendeskripsikan keperkasaan Datu Pujung sebagai perisai atau pelindung kerajaan, ketika melawan kedatangan kapal Inggris yang berusaha menjajah.

Lantas dalam pertarungan sengit di Sungai Barito, Datu Pujung berhasil menenggelamkan kapal beserta isi-isinya. Lama-kelamaan bangkai kapal tersebut menjadi delta dan sekarang dikenal dengan nama Pulau Kembang.

Talabet sendiri adalah sebagian dari karya fenomenal Permata Ije Jela, selain Mahalat Lebo dan Hambaruwan. Baik Mahalat Lebo maupun Hambaruwan pernah dibawakan dalam festival-festival tari nasional.

Bahkan Hambaruwan meraih empat penghargaan dari Parade Tari Nusantara 2014 di Taman Mini Indonesia Indah. Sedangkan Bahalat Lebo pernah ditampilkan dalam penyambutan api obor Asian Games 2018.

Prestasi-prestasi tersebut merupakan buah kerja keras sanggar yang berdiri sejak 5 Agustus 2007 ini. Biasanya berlatih di Panggung Gelora Marabahan, Permata Ije Jela memiliki sekitar 100 penari.

Permata Ije Jela cukup produktif berkarya, karena sampai sekarang mereka sudah menghasilkan sekitar 20 tarian.

“Semua pihak terlibat dalam proses pembuatan tari. Mulai dari koordinator teknis, koreografer, music director, penari, wardrobe dan dan make up. Keberhasilan kami juga disebabkan sinergi yang baik di antara semua pihak,” tandas Kasmudin.

Baca Juga: Senin Sekolah Lagi, Pedagang Seragam Panen

Baca Juga: Isyarat Kepergian Rindi, Calon Pengantin yang Tewas Ditusuk di Kandangan