News

Menag Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama dalam Silaturahmi Tokoh Agama di Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pentingnya moderasi beragama dalam silaturahmi tokoh agama,…

Oleh Syarif
Menag RI Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara silaturahmi tokoh agama, yang digelar di UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru Kamis (31/3). Foto-Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pentingnya moderasi beragama dalam silaturahmitokoh agama, yang digelar di UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru, Kamis (31/3).

Acara silaturahmi tokoh agama, pimpinan pondok pesantren, pengasuh majelis taklim dan aktor intelektual kerukunan umat beragama itu, dalam rangka penguatan moderasi beragama untuk memantapkan keberagaman dan merawatnya dalam bingkai NKRI.

“Mudah-mudahan silaturahmi kita hari ini selain menjadi forum lebih dekat dan mengenal, juga menjadi forum doa kita semua agar pandemi Covid-19 segera berlalu,” ujar Menag yang juga Ketua Umum PP GP Ansor itu.

Menurut Menag yang akrab disapa Gus Yaqut itu, tema silaturahmi kali ini intinya ialah menjelaskan makna dari moderasi beragama.

“Banyak orang tanya moderasi beragama itu apa, banyak juga orang yang salah paham dianggap memoderasi agamanya padahal tidak begitu,” katanya.

Dijelaskannya, bahwa moderasi beragama itu yang dimoderatkan bukan agamanya tetapi sikap keberagamaannya.

“Jika tidak, kita akan terseret kearah radikalisme,” jelasnya.

Moderasi beragama diharapnya bisa menjadi semacam formula penawar terhadap sikap radikal di Indonesia.

Dan menyadarkan, bahwa semua hidup disebuah tata negara yang bernama Indonesia. Indonesia yang didirikan dengan ciri kodrati majemuk, beragam, bhineka, berbeda – beda baik dalam agama suku budaya, atau bahasa.

“Semua umat, semua pemeluk agama mereka dulu memiliki jasa masing- masing dalam memperjuangkan dan memerdekakan negeri ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Gus Yaqut tidak ada satupun agama paling berhak atas negeri ini. Semua terangnya memiliki hak yang sama.

Kementerian Agama, sebutnya kementerian semua agama. Bukan hanya Islam saja.

Dan tegasnya, Kementerian Agama bertugas memberikan perhatian secara proporsional kepada seluruh pemeluk agama yang ada di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan, Muhammad Tambrin memberitahukan bahwa provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah provinsi yang agamis dan pluralis dengan berbagai perbedaan seperti suku, budaya, bahasa dan agama.

Sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain sangat terasa sehingga masyarakat bisa hidup berdampingan dan saling bantu – membantu, dengan mengedepankan sikap toleransi.

“Sehingga minoritas dan mayoritas saling melindungi dan mengayomi,” katanya.

Dirincikannya,jumlah tempat ibadah di Kalimantan Selatan untuk Masjid sebanyak 2.768 unit, Gereja Kristen 100 unit, Gereja Katolik 14 unit, Pura 268 unit, Vihara 24 unit dan Kelenteng 3 unit.

“Semua umat beragama saling bertoleransi,” tegasnya.

Seiring dengan diluncurkannya penguatan program moderasi beragama dari
pemerintah dan Kementerian Agama. Maka, lanjutnya Kementerian Agama provinsi Kalimantan Selatan, melaksanakan kegiatan silaturahmi ini.

“Kamitelah melakukan internalisasi dan penguatan moderasi beragama di kalangan ASN pada Kementerian Agama,” katanya.

Baik yang berada di Kanwil Kementerian Agama kabupaten dan kota, satuan pendidikan madrasah dan pondok pesantren. Bagi guru, ustaz – ustazah serta kepada siswa dan santri, penghulu dan penyuluh sebagai pelopor moderasi beragama di lingkup kecamatan.

“Serta aktor intelektual kerukunan umat beragama sebagai penyeimbang dan penyeleras dalam action di masyarakat,” terang Tambrin.

Ikut menambahkan, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar mengaku bersyukur hari ini Banuamendapat kunjungan Menteri Agama.

“Alhamdulillah, tadi ada arahan beliau terkait moderasi beragama,” katanya.

Roy berharap agar moderasi beragama dapat menjadi landasan menjaga hubungan baik antar umat utamanya di Kalimantan Selatan.

“Kita semua bersaudara, orang – orang yang memiliki iman tidak mungkin bermusuhan apalagi terpecah belah hanya karena perbedaan pandangan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Roy jika memiliki iman dan ketakwaan kuat, serta semangat bersatu membangun negeri. Maka apa yang dilakukan akan membawa keberkahan.

“Insya Allah dengan bersinergi baik pemerintah, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat akan tercipta lingkungan yang aman, tentram, dan bahagia,” cetusnya.