bakabar.com, TANJUNG - Pemerintah Kabupaten Tabalong bersama 3 kabupaten kota lain di Indonesia meraih Top Government Public Relations (GPR) Institute 2025.
Penghargaan diberikan oleh GPR Institute yang merupakan sebuah lembaga yang bergelut di bidang Kehumasan Pemerintah di Indonesia.
Penghargaan diberikan kepada Pemkab Tabalong karena menilai komunikasi publik yang telah dibangun sangat positif, baik itu dari aspek digital awarnes, digital media dan Website serta sosial media.
Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Tabalong HM Noor Rifani, bersama kepala daerah lainnya di Hotel Sultan, Selasa (4/11) di Jakarta.
"Penghargaan yang diterima kali ini menjadi motivasi untuk terus berkerja secara maksimal untuk masyarakat," kata Bupati H Fani, Rabu (5/11).
H Fani menyadari tantangan di dunia kehumasan Pemerintah ke depan sangat kompleks dan dinamis sehingga perlu terus melakukan inovasi dan berpikir kreatif agar komunikasi yang dibangun Pemerintah dan masyarakat lebih efektif dan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
"Jadi kehumasan Pemkab Tabalong harus terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," tegasnya.
Bupati H Fani meminta agar Diskominfo Tabalong sebagai SKPD yang mempunyai tupoksi menyebarluaskan informasi dan komunikasi.
"Sebarluaskanlah informasi dan komunikas dan lebih banyak lagi mendengar keluhan dan pengaduan masyarakat, agar nantinya komunikasinya berjalan dua arah," pesannya.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kadiskominfo Kabupaten Tabalong, Eddy Suriyani menjelaskan bahwa untuk menjangkau semua masyarakat dan stakeholder, pihaknya memanfaatkan media komunikasi baik itu yang mainstream maupun yang berbasis digital.
"Kami memanfaatkan website, media elektronik, media cetak, media sosial sampai baliho spanduk untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas," katanya.
Terpisah, Tri Raharjo, co Founder GPR Institute mengatakan bahwa Penilaian dilakukan secara objektif dan berbasis data terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota se indonesia yang sukses membangun komunikasi publik yang baik dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan menjaga reputasi organisasi.
"Kami melihat keberhasilan membangun komunikasi publik berbasiskan data", ucap Tri Raharjo dalam sambutannya.