Nasional

Membanggakan, Anggota Polres Tanah Bumbu Ikut Pecahkan Rekor Dunia

apahabar.com, BATULICIN – Dua anggota Polres Tanah Bumbu ikut ambil bagian bersama 3.131 penyelam pada perayaan…

Rekor ditorehkan anak negeri pada perayaan rekor dunia selam di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 3 Agustus 2019 kemarin. Foto-istimewa

apahabar.com, BATULICIN – Dua anggota Polres Tanah Bumbu ikut ambil bagian bersama 3.131 penyelam pada perayaan rekor dunia selam di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 3 Agustus 2019 kemarin.

Dua anggota Polres Tanah Bumbu tersebut adalah Kasat Polairud AKP Parman dengan anggotanya Bripka Meisarah.

Keduanya ikut terlibat dalam proses pemecahan tiga rekor dunia sekaligus dalam rekor dunia selam yakni rangkaian penyelam terpanjang di bawah air, penyelaman massal terbanyak, dan pembentangan bendera terbesar di bawah air.

“Ini adalah kebanggaan kami bisa menjadi bagian dari sejarah kemaritiman Indonesia yang tercatat dalam buku rekor dunia,” kata AKP Parman, kepada apahabar.com, Senin (05/08).

Sebelumnya organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI) yang diketuai Tri Tito Karnavian berhasil memecahkan rekor dunia selam. WASI memecahkan rekor Rangkaian Penyelam Terpanjang di Bawah Air yang diikuti oleh 578 penyelam pria dan wanita.

Kasat Polairud AKP Parman (kanan) ikut dalam perayaan rekor dunia selam di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 3 Agustus 2019. Foto-Polres Tanah Bumbu for apahabar.com

Rekor Human Chain di Guinness World Record (GWR) sebelumnya dipegang Amerika Serikat pada 2018 dengan 386 penyelam. Tapi, dengan usaha keras Tri Tito sebagai Ketua Umum WASI, rekor itu dipatahkan Indonesia yang diikuti 578 penyelam.

Dalam pesannya kepada peserta, Tri mengatakan kalau mereka akan mencatat sejarah baru bagi Indonesia.

Terlebih, sejarah pemecahan rekor dunia selam ini akan ditorehkan dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia yang akan memasuki usia ke-74 pada 17 Agustus 2019 mendatang.

Menurut Tri yang juga istri dari Kapolri Tito Karnavian ini, acara seperti ini mungkin hanya akan terjadi satu kali seumur hidup. Selam massal sangat sulit dilakukan tanpa koordinasi yang tepat.

“Para peserta harus bangga. Sebab, masih banyak penyelam lain yang ingin berpartisipasi pada acara ini, tapi tak bisa ikut karena waktu pendaftaran sudah habis dan fasilitas tak mencukupi. Sekadar informasi, bukan hanya lokal, penyelam luar negeri turut berpartisipasi pada acara ini. Di antaranya penyelam dari Malaysia, Australia, Amerika, dan Mesir,” katanya.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan 2 KRI Dukung Pemecahan Rekor Dunia Selam

Reporter: Puja MandelaEditor: Fariz Fadhillah