Pejabat Pemprov Kalsel Sempat Adu Urat Leher dengan Mahasiswa Unjuk Rasa

Aksi demo oleh Aliansi Mahasiswa BEM se-Kalsel sempat memanas. Para pengunjuk rasa sempat beradu urat leher atau bersitegang dengan pejabat pemprov yang mewakil

Unjuk rasa di halaman kantor gubernur sempat memanas. Foto-apahabar.com/Hasan.

apahabar.com, BANJARBARU - Aksi demo oleh Aliansi Mahasiswa BEM se-Kalsel sempat memanas. Para pengunjuk rasa sempat beradu urat leher atau bersitegang dengan pejabat Pemprov yang mewakili gubernur, Kamis (20/10) petang.

"Kami kecewa, SOP tahi," ujar pendemo yang berorasi.

Kata-kata itu membuat pejabat pemprov gusar. "Kita hidup di tanah Banjar, di sini harus punya tata krama," sahut Asisten I Bidang Pemerintahan, Nurul Fajar Desira.

"Kami menghormati adik-adik semua, tapi sampaikanlah aspirasi dengan sopan," timpal Fajar.

Sejurus kemudian, para pejabat pemprov pun masuk ke dalam perkantoran Setdaprov Kalsel. "Karena demikian, kami terpaksa harus meninggalkan tempat ini," ujar Fajar sembari meninggalkan halaman kantor gubernur.

Lalu, para pendemo pun menyiapkan barisan untuk maju masuk ke dalam kantor gubernur Kalsel. Namun, hal itu tak terjadi.

Amarah para mahasiswa kembali dingin setelah terjadi obrolan oleh perwakilan pemprov bersama perwakilan pendemo.

Berselang 30 menit, para pejabat pemprov kembali keluar untuk menemui para pengunjuk rasa di halaman kantor gubernur.

Dalam aksi unjuk rasa ini, para mahasiswa menyampaikan tiga hal, yakni tentang lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

Hingga berita ini diterbitkan, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin tak nampak datang menemui para pendemo di halaman kantornya.