Mencari Polisi Baik

Memaknai HUT Bhayangkara, Kompol Amri: Polri Harus Berdampak pada Masyarakat

Memaknai HUT Bhayangkara, Kompol Amri menilai polisi perlu mengembangkan diri sesuai keahlian agar berdampak positif dalam pelayanan kepada masyarakat.

Kompol Fadli Amri, sosok polisi yang mengembangkan tanaman khusus untuk membantu pengobatan diabtes.Foto: Humas Polri.

apahabar.com, JAKARTA -  Polisi yang baik adalah mereka yang mendedikasikan dirinya dengan mengayomi dan melindungi masyarakat. Di tengah sorotan banyaknya polisi 'nakal' ada sosok-sosok polisi yang sungguh-sungguh membaktikan dirinya kepada masyarakat.

Salah satunya adalah Kompol Fadli Amri, yang bertugas di Mabes Polri. Ia mennjadi sorotan karena kecerdasan dan inovasinya di bidang pertanian, dengan mengembangkan daun Stevia. Tanaman ini sebagai pemanis alami rendah kalori yang bisa membantu pengobatan penyakit diabetes yang sangat masif di Indonesia. 

Baca Juga: Teladan Kapolri Pertama, Jenderal Soekanto yang Bersahaja

Dalam momen HUT ke-77 Bhayangkara ini, apahabar.com mewawancarai sosok polisi inspiratif Kompol Fadli Amri, yang memilih jalan sepi untuk menjadi polisi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Memaknai Hari Bhayangkara ke 77, kita mengingat kembali bahwa sejatinya polisi itu berlandaskan Tri Brata dan Catur Prasetya. Di mana nilai-nilai luhur di dalamnya adalah terkait dengan tugas pokok kepolisian yaitu melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,” ungkap Kompol Fadli pada apahabar.com, Jumat (1/7).

Tri Brata dan Catur Prasetya, baginya merupakan pedoman wajib yang harus menjadi 'nadi' setiap anggota polri dalam menjalani setiap tugas dan tanggung jawab.

“Disitu juga tercermin kegiatan preventif atau pencegahan dan represif penindakan hukum yang tepat sasaran. Jadi momentum HUT Bhayangkara ini untuk merefresh kembali bahwa polisi itu hadir ditengah masyarakat sebagai sebuah jawaban atas permasalahan yang timbul,” imbuhnya.

Baca Juga: HUT Ke-77 Bhayangkara, INW Minta Polri Semakin Serius Berantas Narkoba

Fadli menjelaskan di tengah era kehidupan digitalisasi dan keterbukaan informasi yang semakin maju sebagai polisi mereka harus siap untuk menghadapi setiap momen tantangan yang ada di depan mata dengan profesonal.

“Profesional artinya kita bekerja secara tepat, sesuai aturan atau SOP, kemudian sesuai dengan keahlian bidang kita. Merupakan sebuah kelebihan, ketika informasi itu beredar dengan cepat. Kita juga harus bisa mengimbanginya, dengan cara menjadi lebih baik,” tuturnya.

Arus komunikasi yang cepat ini dianggap menjadi sebuah tantangan tersendiri, sehingga semua masyarakat perlu memiliki filter untuk semua informasi yang beredar.

“Kita dihadapkan dengan informasi yang tidak sesuai fakta, sehingga kita perlu memvalidasinya, mencegahnya, supaya tidak menimbulkan hal-hal yang negatif di masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Peringati HUT Bhayangkara Ke-77, Berikut Sejarah Kepolisian RI

Fadli juga mengingatkan kepada polisi muda agar berpegang teguh pada Brata dan Catur Prasetya kepolisian sehingga mampu memiliki jiwa yang besar untuk mengayomi masyarakat.

“Sikap yang harus ditanamkan polisi muda saat ini adalah sesuai landasan Tri Brata dan Catur Prasetya tadi, menurut saya kita harus bisa menjadi manfaat bagi masyarakat banyak," ujarnya.

Ia juga menyoroti pengembangan diri anggota kepolisian sesuai dengan keahlian, sesuai dengan tempat bertugas, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Polri bisa menimbulkan dampak yang positif di tengah masyarakat, apapun bentuknya.

“Menurut saya, untuk menjadi polisi yang baik itu bekerja sesuai dengan aturan, sesuai dengan landasan falsafah kepolisian yaitu Tri Brata dan Catur Prasetya, dan melakukan setiap kegiatan itu dengan SOP yang ada,” jelasnya.

Hal yang penting baginya adalah setiap anggota polisi harus dibekali dengan diskresi, sehingga mereka bisa mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil terukur sesuai skala prioritas atau skala kepentingan yang lebih besar.