Kalsel

Memajukan Wisata di Batola, Masyarakat Juga Berperan

apahabar.com, MARABAHAN – Sadar bahwa kemajuan pariwisata membutuhkan bantuan masyarakat, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata…

Berfoto di bawah Jembatan Rumpiang menjadi salah satu tujuan Wisatawan Nusantara (Wisnus) ke Marabahan. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN – Sadar bahwa kemajuan pariwisata membutuhkan bantuan masyarakat, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Barito Kuala langsung membidik titik sentral.

Upaya tersebut dilakukan melalui Bimbingan Teknis (Bintek) Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Hotel Prima Batola. Berlangsung dua hari dan berakhir, Rabu (31/07/2019).

Baca Juga: Kalsel Tuan Rumah PKN Gerakan Nasional Revolusi Mental 2019

“Dalam tata kelola destinasi pariwisata, masyarakat memegang peranan yang cukup penting,” papar Beben Eko Prabowo, pembicara dari Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan.

Salah satu peran yang dimiliki masyarakat adalah kesadaran dengan potensi wisata daerah setempat, serta menjaga dan merawat setiap tempat wisata.

“Kemajuan destinasi wisata juga ditentukan keramahan dan komunikatif masyarakat setempat terhadap pengunjung, sekaligus memahami kebutuhan wisatawan,” jelas Beben.

“Masyarakat sekitar juga disyaratkan terbuka menerima wisatawan, menjaga keamanan dan kenyamanan, serta merawat kebudayaan asli daerah,” imbuhnya.

Batola sendiri dituntut ikut membantu pencapaian target pariwisata Kalsel 2020 yang berusaha mendatangkan 1 juta Wisatawan Nusantara (Wisnus) dan 100 ribu Wisatawan Mancanegara (Wisman).

“Oleh karena itu, kami berusaha menguatkan sumber daya manusia untuk mengelola, memberdayakan dan mengoptimalkan potensi wisata yang tersedia melalui pelatihan ini,” sahut Gusti Ruspandi, Kepala Disporbudpar Batola.

Pelatihan diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Duta Wisata, penggiat wisata dan masyarakat di sekitar beberapa tempat tujuan wisata di Batola.

Selain Beben Eko Prabowo, pembicara lain adalah Amalia Rezeki dari Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Drs Mukhlis Maman dari Taman Budaya Kalsel, Drs Kasmudin MPd dan Helda.

Pelatihan ditutup dengan orientasi lapangan berupa wisata susur sungai ke Kampung Pelangi di Kelurahan Ulu Benteng, sentra pembuatan kerupuk di Desa Lepasan dan Jembatan Rumpiang.

Baca Juga: Silpa Banjarmasin Meningkat Ratusan Miliar, Dewan Pertanyaan Kinerja SKPD

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif