Seni Mural

Melepas Belenggu Algoritma, inDrive Inisiasi Konsep Sentuhan Manusia

Penyedia transportasi daring inDrive berkolaborasi bersama Gardu House menghadirkan seni mural di Jalan Kendal, Jakarta Pusat.

Seni mural kolaborasi inDrive dan Gardu House yang mengusung konsep Sentuhan Manusia. Foto: Antara.

apahabar.com, JAKARTA - Mengusung konsep #SentuhanManusia yang menjadi ajakan untuk bebas dalam memilih dan memanusiakan teknologi, penyedia transportasi daring inDrive berkolaborasi bersama Gardu House menghadirkan seni mural di Jalan Kendal, Jakarta Pusat.

Melalui inisiasi ini, inDrive mengajak dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa mereka dapat terbebas dari belenggu algoritma untuk membuat keputusan sendiri.

“Dengan inisiatif #SentuhanManusia, kami ingin menggarisbawahi hilangnya elemen manusiawi saat berinteraksi dengan aplikasi di setiap hari kehidupan kita,” kata Creative Team Lead APAC inDrive Adrian Ho saat konferensi pers di Jakarta, (20/12).

“Ketika kita menggunakannya, aplikasi (beserta algoritma di dalamnya) tidak begitu peduli tentang emosi kita, tidak ada empati. Tapi dengan teknologi kami, kami menyediakan kembali keleluasaan interaksi manusia, dan itulah yang dimaksud dengan #SentuhanManusia,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia juga menyatakan bila medium mural menjadi salah satu cara terbaik yang dapat mendorong masyarakat berinteraksi di ruang publik di tengah-tengah kesibukan dan keseharian mereka.

"Pada dasarnya misi inDrive adalah menyediakan kebebasan bagi pengguna untuk memilih layanan sesuai yang diinginkan," lanjut Adrian.

Gandeng 6 Seniman Lokal

Dalam kolaborasi ini, terdapat enam seniman lokal yang mengekspresikan gagasan mereka mengenai #SentuhanManusia menjadi suatu karya yang memenuhi dinding Terowongan Kendal. Keenam seniman yaitu Koma, Ezhafad, Yessiow, Cord5, Wacky, dan Ochigvra.

Art Director Gardu House Bima Chris menjelaskan bahwa enam mural yang masing-masing dibuat oleh masing-masing seniman menunjukkan gaya atau style yang beragam dan berbeda-beda, ada yang bergaya stensil, realis, hingga pop.

“Masing-masing artist diberi kebebasan sama inDrive untuk mengekspresikan karyanya dan style-nya dengan satu tematik yaitu #SentuhanManusia,” kata Bima.

Dia menambahkan durasi pembuatan seni mural tersebut memakan waktu sekitar satu minggu khusus untuk menggodok ide ditambah tiga hari untuk eksekusi karya.

Menurut Bima, padatnya aktivitas oleh banyak orang di Terowongan Kendal menjadi tantangan tersendiri untuk menyelesaikan karya sehingga para seniman baru mengerjakan mural hanya pada saat jam-jam sepi.

“Di Terowongan Kendal secara jam kerja sangat tinggi traffic-nya. Jadi kami baru bisa mengerjakan itu di jam 11 malam sampai 5 pagi di tiga hari itu (tiga hari untuk eksekusi),” pungkas Bima.