apahabar.com, BANJARMASIN – Melalui lomba masak, DPD PDI Perjuangan Kalsel menjadikan hari ibu sebagai momentum pelestarian masakan khas Banjar.
“Temanya masakan khas Banjar. Dengan tujuan melestarikan dan mempopulerkan masakan Banjar di era sekarang. Saat ini orang lebih tahu masakan barat daripada masakan dari tanah kelahiran sendiri,” ucap Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak, DPD PDI Perjuangan Kalsel, Hanna Muthmainna kepadaapahabar.com, Sabtu (21/12) pagi.
Menurutnya, kepedulian terhadap perempuan khususnya ibu-ibu dinilai masih kurang. Begitu pula terkait kuliner khas Banjar. Di mana semakinharikian redup.
“Karena itu warisan yang sangat berharga bagi masyarakat Banjar,” tegas wanita berparas cantik ini.
Adapun masakan khas Banjar yang diperlombakan, di antaranya sayur asem kepala patin, sayur keladi, balikat, dan lainnya.
“Kami mencari masyarakat yang memiliki bakat di dunia memasak. Nanti akan diberikan pembinaan dan diberikan modal usaha,” katanya.
Meski masih berupa wacana, program pembinaan dan pemberian modal usaha itu akan direalisasikan pada 2020 mendatang.
“Ini masih berupa konsep dan harus dimatangkan,” bebernya.
Ia mengungkapkan banyak pihak yang mendukung program masak tersebut, seperti 69, Yayasan Haji Maming, Kirin, dan Pertamina.
Sekedar diketahui, lomba masak ini merupakan bagian acara festival hari ibu yang dihelat pada 20 – 22 Desember 2019.
Festival hari ibu sebagai bentuk kepedulian terhadap para wanita dan ibu-ibu di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan ini, DPD PDI Perjuangan Kalsel melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan.
Di antaranya seminar parenting, lomba masak, senam zumba, dan cek kesehatan gratis.
Baca Juga: Lomba Masak Ikan, Banjarbaru Juara Menu Balita
Baca Juga: Sabet Juara 1 Lomba Masak, PKK HSS Wakili Kalsel di Tingkat Nasional
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif