Tak Berkategori

Melaju di Zona Hijau, Rupiah Menguat Lagi

apahabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melaju di zona hijau. Penguatan…

Ilustrasi Rupiah. Foto-Net

apahabar.com, JAKARTA– Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melaju di zona hijau.

Penguatan rupiah yang sempat melambat kini kembali kencang. Pada Kamis (10/1/2019) pukul 11:03 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.030 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,64% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Rupiah dibuka menguat 0,5%, dan kemudian tambah kuat dengan apresiasi di kisaran 0,6%. Namun kemudian apresiasi rupiah sempat tergerus hingga ke kisaran 0,2%.

Perlambatan rupiah tidak berlangsung lama karena jelang tengah hari mata uang Tanah Air kembali ganas. Rupiah yang sempat ngerem kini mulai menginjak pedal gas.

Adapun investor kembali bernafsu memburu aset-aset berisiko di negara berkembang setelah mendengar kabar terbaru hubungan AS-China.

Setelah dialog dagang di Beijing yang berakhir kemarin, Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden China Wang Qishang dijadwalkan bertemu di sela-sela World Economic Forum di Davos (Swiss) pada 22 Januari, seperti dikutip dari Reuters.

Investor optimistis bahwa Beijing dan Washington akan mampu memperbaiki hubungan yang sempat panas tahun lalu akibat perang dagang. Dalam dialog dagang di Beijing kemarin, Kementerian Perdagangan China menilai hasilnya cukup memuaskan.

“Kedua pihak menjalani diskusi yang meluas, dalam, dan menyeluruh mengenai isu-isu struktural dan perdagangan. Intinya, terjadi kesepahaman bersama yang menjadi dasar resolusi. Kedua negara juga sepakat untuk terus menjalin hubungan yang erat,” sebut pernyataan Kementerian Perdagangan China, mengutip Reuters.

Baca Juga:Pertagas Pasok 0,2 MMSCFD CNG ke PT Sango Ceramics Indonesia

Pertemuan Trump- Wang diperkirakan semakin memperjelas arah hubungan kedua negara menuju damai dagang. Sesuatu yang sangat dinantikan oleh pelaku ekonomi di seluruh dunia.

Kabar tersebut cukup ampuh untuk menaikkan risk appetite pelaku pasar. Arus modal mengalir deras ke pasar keuangan negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.

Di pasar saham, investor asing membukukan beli bersih Rp 131,9 miliar yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat 0,45% pada pukul 11:18 WIB.

Sedangkan di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 2,9 basis poin. Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.

Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Fariz