Pemilu 2024

Megawati Klaim Mahfud MD adalah Pembela Wong Cilik!

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeklaim Mahfud MD sebagai figur yang selalu membela wong cilik.

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD resmi dideklarasikan untuk berlaga di Pilpres 2024. Foto: YouTube PDIP

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeklaim Mahfud MD sebagai figur yang selalu membela wong cilik.

"Pak Mahfud adalah pembela wong cilik," kata Megawati usai mendeklarasikan pasangan Ganjar-Mahfud di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).

Baca Juga: BREAKING! Mahfud MD Resmi jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Semula Megawati menyinggung sejumlah pertimbangan dalam menentukan Mahfud MD sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Salah satunya, Mahfud pernah didapuk bekerja sama dengan Megawati di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Beliau pernah menjadi Anggota Dewan Pembina di BPIP, saya kenal dari jalan pikirnya, dan ketika beliau dipilih jadi Menkopolhukam, saya guyon dengan beliau. Saya ini turun dari presiden menjadi Ketua Dewan Pembina BPIP, ndak apa-apa karena ideologi pancasila. Tapi kalau bapak (Mahfud MD) meroket jadi anggota Kabinet," seloroh Megawati.

Baca Juga: PDIP Klaim Mahfud MD Figur Cawapres yang Ditunggu Publik

Megawati juga menerangkan bahwa Mahfud MD juga merupakan tokoh intelektual yang memiliki kemampuan dalam bidang hukum dan berpengalaman di tiga kamar kekuasaan.

"Tolong ingat, sosok intelektual yang mumpuni, saya perhatikan pengetahuan di masalah hukum cocok penuh dengan pengalaman dan pengetahuan. Pengalaman lengkap legislatif, eksekutif, yudikatif," ujarnya.

Baca Juga: Kepala Daerah dari PDIP Bakal Laporkan Program 'Wong Cilik'

Sebelumnya Menkopolhukam Mahfud MD resmi didapuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo untuk berlaga di Pilpres 2024.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahiim, calon wakil presiden yang dipilih PDI Perjuangan yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud MD," kata Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Rabu (18/10).