apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri membela Ganjar Pranowo saat menolak tim nasional Israel bertandang ke Indonesia dalam gelaran Piala Dunia U-20.
Meski Ganjar menjadi sasaran tembak kritik mayoritas masyarakat Indonesia karena dinilai abai dengan mimpi timnas Indonesia di kancah dunia.
"Coba ingat-ngat, urusan Israel kemarin, langsung di-bully habis-habisan, karena kalian tidak memberikan pelajaran pembelajaran kepada rakyat Indonesia, Kalau Israel kita menolak, tapi kalau bolanya setuju banget," ujar Megawati usai pertemuan dengan Pengurus DPP PPP di Kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta, Minggu (30/4).
Baca Juga: Ganjar-Koster Tolak Israel, PDIP: Laksanakan Ideologi Megawati
Megawati beralasan penolakan terhadap Israel berlandaskan konstitusi yang menjadi dasar negara Indonesia.
"Ada yang lebih harus dipikirkan, yaitu konstitusi kita, kemerdekaan adalah hak suatu bangsa," ujar Megawati.
Baca Juga: PSI Tak Keberatan Timnas Israel Bertandang ke Indonesia
Ia juga membuka kilas balik kepemimpinan Indonesia di Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Konferensi yang dideklarasikan oleh 29 negara Asia Afrika yang merumuskan Dasa Sila Bandung yang menyebut turut memperjuangkan Kemerdekaan Palestina.
"Konferensi Afrika Asia Afrika kalau ndak percaya, deklarasi oleh 29 negara, menyatakan satu tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang kedua adalah tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujarnya.
Penolakan timnas Israel membuat elektabilitas dirinya anjlok di sejumlah lembaga survei yang menjadi pertaruhan dalam mengedepankan prinsip bernegara.
"Begitu waktu Pak Ganjar, waktu urusan Israel langsung di-bully bla bla bla. Lah karena kalian gak memberi pelajaran kepada rakyat Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Ikut Soekarno, PDIP Jatim Tolak Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U20
Megawati optimis, elektabilitas Ganjar bakal terus meroket meski pernah telah di-bully terkait pernyataan penolakan timnas Israel.
"Kita lihat sendiri statistiknya, oke kita lihat pasti rebound," pungkasnya.