Megawati Akui Diri Cantik dan Karismatik, Apakah Itu Gejala Narsistik?

Pada perayaan hari jadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ke-50, ia menyebut dirinya cantik dan karismatik.

Megawati Soekarnoputri pada perayaan Hari Jadi ke-50 PDI-P. Foto: Detik.

apahabar.com, JAKARTA - Belakangan ini beberapa pernyataan Megawati Soekarnoputri jadi sorotan warganet. Pada perayaan hari jadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ke-50, ia menyebut dirinya cantik dan karismatik.

Pernyataan ini sontak ramai dikonsumsi warganet dan menjadi perbincangan di beberapa laman sosial media, termasuk twitter.

Pernyataannya yang berfokus pada dirinya itu bermula dari pembahasan terkait award yang diberikan Consumer News and Business Channel (CNBC).

Ia mengatakan “CNBC ngasih saya ini award, kamu tau gak sih ibumu ini, udah pintar, cantik, karismatik,” ungkapnya. Banyak warganet yang menganggap celoteh Megawati ini sebagai bentuk narcissistic behavior.

Tak ayal, warganet pun merespons hal tersebut dengan berbagai tanggapan. Di antaranya menyebut bila pernyataan mantan Presiden Indonesia yang kelima itu narsis.

Akun @urfemme*** dalam cuitannya menulis "___Mbok jangan kayak Megawati yang bikin jurnal tentang dirinya sendiri, itu namanya narsisitik."

Senada dengan tanggapan itu, Abdillah Toha yang merupakan penasihat Wakil Presiden pun unjuk suara dalam menanggapi potongan video Ketum PDI-P yang kini marak beredar.

Cuitan Abdillah Toha yang emrespons video Megawati Soekarnoputri. Foto: twitter.
Apa itu Narsistik?

Dalam tinjauan psikologis, semula kata narsistik digunakan oleh Sigmund Freud, kata ini diambil dari tokoh drama mitologi kuno yakni Narkissos atau Narcissus, ia dikutuk sehingga mencintai bayangannya sendiri yang terpantul di kolam.

Narcissus didominasi oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan tangannya hingga tenggelam, hingga akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.

Mencintai diri sendiri memang diperlukan, agar kita tidak kehilangan diri sendiri, namun jika berlebihan, tentu tidak baik.

Ciri-ciri Narsistik di Halaman Selanjutnya...

Menurut David Kristanto dalam studinya, narsistik adalah gambaran orang yang mencintai dirinya sendiri. Namun bila berlebihan dan bersifat mengganggu orang lain maupun diri sendiri maka dianggap penyimpangan atau yang lebih buruk, gangguan kepribadian.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri seorang narsistik:

Punya Pandangan berlebihan Soal Achievement

Seorang yang memiliki kepribadian narsistik juga kerap memiliki pandangan berlebih soal pencapaian-pencapaiannya.

Menurut Davison, orang memiliki pandangan berlebihan tentang keunikan dan kemampuan mereka cenderung menginginkan perhatian dan pemujaan berlebihan yang hampir tanpa henti. Mereka percaya bahwa dirinya hanya dapat dipahami oleh orang-orang khusus atau memiliki status tinggi.

Sombong dan Cenderung Arogan

Sifat yang selalu berputar pada pengakuan orang lain ini juga memicu sifat lain seperti arogan dan sombong.

Berdasarkan kajian Gardner dan Pierce , narsistik adalah sifat sombong seseorang yang senang membandingkan dirinya dengan orang lain. menganggap bahwa dirinya lebih hebat dan lebih istimewa dari orang lain.

Self Concerned

Karena kebutuhannya akan validasi orang lain, dalam sebuah hubungan seorang yang narsistik juga cenderung akan melukai orang lain dalam hubungan interpersonal.

Menurut Santrock, narsistik adalah pendekatan terhadap orang lain yang berpusat pada diri sendiri (self-centered) dan memikirkan diri sendiri (self-concerned).

Pelaku narsisme juga sangat berpusat pada dirinya, selalu menekankan bahwa dirinya sempurna, serta memandang keinginan dan harapannya adalah hal terpenting