Kalsel

Meet and Great Bareng Mommy ASF: Punya Darah Kalsel, Aktif Menjadi Jurnalis Kampus

apahabar.com, BANJARMASIN – Kedatangan Mommy ASF ke Kalimantan Selatan seakan menjadi momen pulang kampung. Sebab wanita…

Meet and Great bersama Mommy ASF, penulis novel Layangan Putus di Aula Dispersip Kalsel, Rabu (2/2). Foto-apahabar/Riki

apahabar.com, BANJARMASIN – Kedatangan Mommy ASF ke Kalimantan Selatan seakan menjadi momen pulang kampung. Sebab wanita bernama Eka Nur Prasetyawati punya darah ‘urang Banua’, karena ibunya lahir di Kotabaru.

"Waktu dapat undangan ke Kalsel, saya langsung lapor sama mamah. Dan dipersilahkan untuk berangkat," kata Mommy ASF di Aula Dispersip Kalsel, Rabu (2/2).

Kedatangannya ke Kalsel disambut luar biasa dari penggemarnya. Tak hanya dari Banjarmasin dan Banjarbaru, penggemarnya juga ada yang datang jauh-jauh dari Tanah Bumbu.

Seperti diketahui, Mommy ASF dihadirkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel dalam acara meet and great bertajuk Kekuatan Literasi, Rabu kemarin.

Mommy ASF pun tak menyangka jika curhatan yang ia unggah ke Facebook pada 2019 silam ramai diperbincangkan publik.

Potongan demi potongan tulisan itu dikemas menjadi sebuah novel berjudul Layangan Putus. Saat ini tulisan itu sudah diadaptasi ke sebuah serial oleh salah satu rumah produksi yang juga begitu populer.

Akting cinta segitiga antara Reza Rahardian (Aris), Putri Marino (Kinan), dan Anya Geraldine (Lidya) berhasil mengaduk-aduk emosi penonton.

Mommy ASF saat ini menetap di Malang, Jawa Timur. Kini ia telah memiliki klinik dokter hewan sendiri yang bernama Luna Pethouse.

Sejak duduk di bangku SMA, Mommy ASF sudah hobi menulis. “Kalau saya bilangnya coret-coret," ujarnya.

Saat kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali, Mommy ASF juga aktif sebagai jurnalis kampus.

"Di fakultas itu ada Lembaga Pers Mahasiswa Suara Satwa," bebernya.

Sampai berkeluarga, dia pun masih tetap aktif menulis di media sosial dan blog pribadi.

Hingga menghadapi persoalan yang sangat pelik, Mommy ASF sempat memutuskan berhenti menggunakan media sosial.

Singkat cerita, ia kemudian bertemu dengan seorang teman yang berhasil menciptakan sebuah karya berupa buku antologi.

Dari situ, Mommy ASF terinspirasi untuk menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah karya.

"Menurutku seru juga kalau punya sesuatu karya yang bisa diakui orang banyak," tuturnya.

Terbukti, kisah Layangan Putus menjadi sangat terkenal. Pengalaman Mommy ASF yang berhasil bangkit setelah sempat terpuruk banyak dijadikan sebagai sumber inspirasi.