Tak Berkategori

Mau Bisnis Kedai Kopi? Begini Perhitungannya

apahabar.com, JAKARTA – Usaha minuman kopi bisa dianggap bisnis yang menjanjikan. Sebab pasarnya pun beragam dari Anak…

Foto-Shutterstock

apahabar.com, JAKARTA– Usaha minuman kopi bisa dianggap bisnis yang menjanjikan. Sebab pasarnya pun beragam dari Anak Baru Gede (ABG), mahasiswa, pekerja muda hingga orang tua.

Sekarang kopi bisa dikemas dengan istilah blended atau dengan berbagai macam topping yang menjadi identitas kemajuan zaman. Usaha kopi ini salah peluang bisnis potensial untuk anak muda yang mencoba mengakomodasi pecinta kopi.

Mengutip dari buku ’99 Bisnis Anak Muda’ karya Malahayati dan Hendry E. Ramdhan, berikut beberapa hal yang bisa diikuti ketika ingin memulai usaha ini.

  1. Buatlah konsep tempat coffee cornermu, walaupun sederhana dan menjadi tempat yang nyaman sekadar untuk mengobrol atau berkumpul.
  2. Carilah lokasi yang sesuai dengan segmen yang diinginkan dan lumayan ramai, misalnya di wilayah kampus dan di tempat-tempat nongkrong lainnya.
  3. Siapkanlah modal sesuai dengan konsep yang ingin kamu jalankan.

Ketika membuka usaha ini ada beberapa hambatan yang mungkin akan kamu temui diantaranya sebagai berikut.

  1. Mahalnya harga bahan baku sangat mempengaruhi harga jual.
  2. Banyak juga pesain yang bergerak di bisnis ini.

Selain hambatan, ada juga strategi bisnis yang bisa kamu jadikan panduan dalam bisnis ini yaitu pertama, siapkan spanduk, brosur, pamflet atau leaflet yang akan disebar. Kedua, ciptajab suasana yang nyaman untuk ngopi di tempatmu, misalnya dengan menciptakan tempat yang bersih dan menu tambahan yang cocok dinikmati dengan kopi.

Terakhir, ciptakan menu minuman kopi yang inovatif dan memiliki cita rasa yang berbeda, sehingga membuat pembeli merasa ingin mencoba lagi.

Modal awal untuk peralatan kopi seharga Rp10 juta, meja dan kursi senilai Rp1,5 juta serta tempat dengan modal Rp5 juta dengan jumlah Rp16,5 juta.

Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp1,5 juta dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus, Biaya penyusutan per tahun sama dengan (Rp16,5 juta dikurang Rp1,5 juta) dibagi 4 menjadi Rp4.125.625 per tahun atau Rp343.750 per bulan.

Perkiraan laba atau rugi per bulan dengan penjualan 40 gelas per hari, 1 gelas dengan harga Rp5.000. Penjualan 40 gelas/hari sama dengan Rp5.000 x 30 hari x 40 gelas menjadi Rp6 juta.

Biaya lain-lain yang meliputi penyusutan peralatan sebesar Rp343.750, bahan baku Rp1,5 juta, listrik,air,telepon Rp1 juta, gaji pegawai dua orang Rp1,5 juta dengan jumlah Rp4.343.750. Laba bersih Rp6 juta dikurang Rp4.343.750 sama dengan Rp1.656.250.

Perkiraan modal kembali Rp16,5 juta dibagi Rp4.343.750, setelah 3,8 bulan modal akan kembali. (okz)

Baca Juga:Yuk Merapat, Kopi untuk Kemanusiaan Hadir di Tapin!

Baca Juga:PDAM Ungkap Penyebab Air di Banjarmasin seperti Kopi

Editor: Syarif