Masyarakat Kepercayaan

Masyarakat Penghayat Gelar Umbul Donga Kelancaran Buat Pemilu 2024

Ratusan masyarakat penghayat kepercayaan berkumpul dan melakukan 'Umbul Donga'.

Prosesi Umbul Donga peribadahan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan yang Maha Esa se Kabupaten Magelang, 7 Januari 2023. Foto: Apahabar.com/Arimbi

apahabar.com, MAGELANG - Ratusan masyarakat penghayat kepercayaan berkumpul dan melakukan 'Umbul Donga' untuk kedamaian Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Kegiatan tersebut digelar para penghayat kepercayaan di Tourist Information Center (TIC) Borobudur, Selasa (9/1). 

"Kami berdoa supaya pemimpin yang terpilih di Pemilu 2024 nantinya bisa lebih memperhatikan penghayat kepercayaan," kata anggota Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia Kabupaten Magelang, Agung Nugroho. 

Baca Juga: Jejak Para Penghayat Kepercayaan di tengah Pemilu dan Kesenian

Doa-doa para penghayat kepercayaan tersebut dibacakan oleh pemangku adat dengan menggunakan bahasa Jawa.

Selain itu, para penghayat kepercayaan juga menggelar wayangan dengan lakon 'Wahyu Katentreman.

"Lakonnya juga menggambarkan harapan kami, 'Wahyu' atau anugrah bagi pemimpin yang terpilih nanti semoga bisa benar-benar membawa ketentraman bagi Indonesia," harapnya.

Umbul Donga malam itu juga sebagai bentuk syukur karena kini, penghayat kepercayaan semakin dibukakan ruang untuk berkumpul dan memperoleh hak yang sama seperti masyarakat lainnya.

Baca Juga: Kisah Tri Suseno, Penghayat Kepercayaan asal Solo

Meski penghayat kepercayaan sudah diakui sejak 2016, namun fasilitas untuk memperoleh guru dan tenaga pendidik baru mulai diakomodasi pada 2022.

"Pada momentum ini nanti, akan diserahkan buku panduan belajar dari Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang untuk siswa yang menganut penghayat kepercayaan," kata Agung.

Menurut dia, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen yang diberikan pemerintah untuk mengakui dan menyetarakan para penghayat kepercayaan.

Terlebih, selama ini, para siswa penghayat kepercayaan hanya mengandalkan kelas dari penyuluh setiap satu minggu sekali untuk memperdalam keyakinannya.

Baca Juga: Pertemukan Penghayat Kepercayaan, Festival Budaya Spiritual Bakal Digelar di Solo

Hingga saat ini, terdapat 4 penyuluh yang mengakomodir 20 siswa SD, SMP dan SMA se Kabupaten Magelang.

Selain pendidikan, masyarakat penghayat kepercayaan dan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) juga akan diberi ruang untuk melakukan publikasi melalui radio milik Pemkab Magelang.

Agung berharap, perhatian yang diberikan Pemkab Magelang pada para Penghayat Kepercayaan bisa berjalan berkelanjutan dan stabil.

"Semoga kami juga bisa konsisten dalam menjalankan amanah seperti melakukan siaran serta mendidik anak-anak agar bisa mengenal lebih dalam tentang keyakinannya," pungkas Agung