Masuk Musim Kawin, Waspada Buaya Lebih Agresif

Masuk musim kawin buaya, BKSDA Resor Sampit, mengingatkan kepada warga yang tinggal di pinggiran sungai agar lebih waspada beraktivitas di malam hari,

Seekor buaya jenis muara cukup besar berhasil di tangkap warga dengan kondisi mati. Hewan tersebut diburu warga beramai-ramai karena telah menerkam seorang warga di Desa Parebok hingga tewas. Senin (21/10/2024) dini hari. Foto: Warga Parebok

bakabar.com, SAMPIT - Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDS) Resor Sampit, Muriansyah mengingatkan warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang tinggal di pinggir Sungai Mentaya agar lebih waspada beraktivitas.

Pasalnya saat ini telah masuk musim kawin dan bertelur buaya sehingga aktivitas hewan tersebut lebih agresif.

"Pada musim ini aktivitas buaya lebih aktif, khususnya buaya jantan," kata Muriansyah, Selasa (21/10/2024).

Berdasarkan data BKSDA Sampit, selama tahun 2024 ini sudah terdapat tiga serangan buaya kepada warga.

"Tahun ini ada tiga serangan di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan MB Ketapang, luka berat. Desa Setiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, luka berat. Dan baru-baru ini di Desa Parebok, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), korban meninggal," terang Muriansyah.

Serangan buaya yang terjadi pada seorang warga Minggu (20/10) kemarin, menjadi sorotan BKSDA Resor Sampit, karena serangan terjadi pada malam hari yang memang waktu yang paling aktif buaya beraktivitas mencari makan.

"Kami tidak bosan-bosannya selalu mengingatkan warga khususnya yang tinggal di tepi sungai agar lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sungai mentaya, di sungai cempaga dan anak-anak sungainya, terutama saat sudah gelap atau malam hari," imbaunya

"Malam hari buaya lebih aktif bergerak dan pandangan kita terbatas, kita tidak bisa mengetahui kalau ada buaya di sekitar lokasi itu karena kondisi gelap," lanjutnya.

Muriansyah juga mengingatkan, saat ini masuk masa kawin dan bertelur membuat hewan predator tersebut menjadi lebih agresif

"Ingat, usahakan jangan membuang bangkai binatang ke sungai dan memelihara ternak seperti ayam, itik dan lain-lain di tepi sungai atau di atas sungai. Hal itu akan mengundang buaya datang ke lokasi tersebut mengincar ternak, dan di khawatirkan buaya juga akan menyerang warga," pungkasnya.