Kalsel

Masker Langka di Pasaran, Dinkes Kota: Masyarakat Galau

apahabar.com, BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan inspeksi ke sejumlah apotek dan toko obat di…

Dinas Kesehatan Banjarmasin melakukan inspeksi ke sejumlah apotek dan toko obat di Kota Banjarmasin. Didapati masker kosong sejak awal Februari. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

apahabar.com, BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan inspeksi ke sejumlah apotek dan toko obat di Banjarmasin, Kamis (5/3) sore. Menyusul informasi kelangkaan masker di pasaran.

Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi mengakui bahwa masker saat ini sangat langka di pasaran.

Menurutnya, hal ini disebabkan kepanikan warga terhadap mewabahnya virus corona ke wilayah Indonesia.

“Kami ingin melihat langsung di pasar membuktikan stok masker yang menjadi kegalauan masyarakat terhadap adanya virus corona. Ternyata benar, stok masker di sejumlah toko obat dan apotek, bahkan seluruh toko obat di Pasar Cempaka stoknya kosong,” kata Machli usai melihat ke Apotek dan toko obat di Pasar Cempaka dan Pasar Baru.

Dari keterangan pedagang, Machli menyebutkan harga masker terakhir dijual pada kisaran harga Rp25.000 sampai Rp40.000. Meski begitu menurutnya masih batas wajar saja karena masker dijual sesuai merknya.

Ia pun menghimbau kepada apotek jangan sampai menumpuk atau menimbun masker di kondisi seperti sekarang ini. Mengingat masyarakat sedang membutuhkannya.

“Memonopoli menimbun itu tentu melanggar UU. Dinkes yang memiliki kewajiban sebagai tugas kami memantau di lapangan jangan sampai ada memanfaatkan keadaan ini,” terangnya.

Machli merasa kelangkaan masker ini perlu juga diedukasi ke masyarakat. Bahwa masker bukan satu-satunya pencegah corona, menurutnya orang memakai masker bukan jaminan bebas tertular virus corona.

“Masyarakat perlu diedukasi jangan paranoid dengan isu virus corona. Sebenarnya hidup bersihlah yang ingin kita edukasi ke masyarakat, sehingga bukan berarti dengan masker itu lalu bebas. Hal penting Perlu diketahui di Banjarmasin belum terdapat kasus, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, tidak perlu cemas saat masker tidak ada di pasaran,” beber Machli.

Dijelaskan Machli, ketika tubuh sehat kita tidak perlu memakai masker, masker hanya digunakan ketika sakit.

“Kami sudah mensosialisasikan ini ke masyarakat melalui Puskesmas. Kita sosialisasikan kepada mereka yang datang kalau masker hanya digunakan saat kita sakit. Sebenarnya Dinkes punya banyak stok masker. Tapi ini bukan momen untuk membagi-bagikan masker,” jelasnya.

Ia menerangkan, pencegahan bukan dengan menggunakan masker, tapi dengan hidup sehat. Cuci tangan, makan buah-buahan, menguatkan daya tahan tubuh.

“Masker itu dipakai saat dia sakit agar dia tidak menularkan penyakitnya. Lalu perawat yang merawat mereka yang sakit. Jadi masyarakat tidak perlu panik masker sekarang stoknya habis,” tandasnya.

Dari sejumlah toko obat dan apotek yang disambangi Dinkes Banjarmasin, kelangkaan masker sudah terjadi sejak satu bulan lalu. Banyak dari toko obat dan apotek menuliskan pemberitahuan stok masker kosong di depan tokonya.

“Sudah satu bulan kosong, dari distributor juga kosong tidak ada lagi menyuplai masker. Makanya di sini semua kosong tidak ada stok,” kata salah satu pemilik Apotek di Pasar Baru.

Baca Juga:Polisi Ungkap Penimbunan Masker dan Antiseptik di Makassar

Baca Juga:Siapkan 100 Ribu Masker, RNI: Stok Aman untuk Kebutuhan Darurat

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin