Pelajar Tewas Dikeroyok

Masih Penyelidikan, Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Pelajar di Klaten

Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan. Seorang pelajar kelas 3 SMP berinisial 'NA' warga Desa Ngrundul

Ilustrasi pengeroyokan. Foto: SBS

apahabar.com, KLATEN - Polres Klaten hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pelajar kelas 3 SMP berinisial 'NA'.

Pelajar SMP yang merupakan warga Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Klaten tersebut dikeroyok oleh 6 hingga 7 orang tidak dikenal di depan SMK Kristen 1 di Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Minggu, (14/5).

"Kemarin sudah memeriksa saksi-saksi. Saksi temen korban, orang tua, saksi di sekitar dilanjutkan gelar perkara untuk mengumpulkan barang bukti dan lainnya," ungkap Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah, dihubungi apahabar.com, Jumat, (19/5).

Baca Juga: Kades Pepe Klaten soal Warganya Dirikan Tenda di Proyek Tol: Saya Juga Terdampak!

Selain pemeriksaan saksi, pihak kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan CCTV di beberapa titik lokasi kejadian pengeroyokan. Penelusuran juga dilakukan di sepanjang jalur yang diduga arah datangnya dari rombongan pelaku.

"Sampai saat ini belum terlihat, masih dalam penyelidikan," katanya.

Berdasarkan keterangan saksi yang dikumpulkan, korban diketahui sedang menongkrong bersama teman-temannya. Saat itulah, tiba-tiba datang 25 motor yang masing-masing berboncengan.

Baca Juga: Pemkab Klaten Bantah Tudingan Tak Sosialisasikan Rusun untuk Warga Pepe

Dari total motor yang berdatangan tersebut, sebanyak 6 sampai 7 orang yang tidak dikenal turun dari motor dan melakukan pengeroyokan di lokasi kejadian. Sesaat setelah pengeroyokan, NA langsung dibawa oleh teman-temannya di rumah korban.

"Terus dikeroyok, yang ngeroyok 6-7 orang tak dikenal," ujar Iptu Abdillah.

Baca Juga: Sesal Warga Pepe Klaten Korban Proyek Tol: Belum Dibayar, Dieksekusi Duluan!

Namun sesampainya di rumah, kondisi NA tak kunjung membaik dikarenakan sempat mengalami kejang-kejang. Mengetahui kondisi NA semakin memburuk, kemudian NA dirujuk ke Rumah Sakit Islam Klaten.

"Lalu meninggalnya Senin, (15/5). Sampai saat ini pelakunya belum ketangkap. Jumlah saksi yang diperiksa akan terus bertambah. CCTV masih didalami. Pokoknya ini bekerja keras masih penyelidikan," jelasnya.