Kalsel

Masalah Baru dari Lambannya Rehab Jalan ‘Bubur’ Liang Anggang-Bati Bati

apahabar.com, BANJARBARU – Masalah baru bakal muncul bila progres rehabilitasi jalan Liang Anggang-Bati Bati berjalan lamban….

Selain denda, kontraktor pelaksana harus berkejaran dengan cuaca ekstrem dalam pengerjaan proyek jalan ‘bubur’ Liang Anggang-Bati Bati. apahabar.com/Riki

apahabar.com, BANJARBARU – Masalah baru bakal muncul bila progres rehabilitasi jalan Liang Anggang-Bati Bati berjalan lamban.

Seperti diketahui, proyek bernilai Rp74 miliar ini mestinya rampung sebelum akhir tahun lalu.

Namun gegara progresnya jauh dari harapan, kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan di masa denda.

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel memberi kesempatan kontraktor 90 hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan.

Jika dihitung-hitung, Rp962 juta sudah disetor kontraktor pelaksana ke pemerintah sebagai ganti rugi keterlambatan.

"Tapi, kalau nunggu tiga bulan itu kelamaan, penderitaan warga akan terasa lebih panjang," kata Ketua RT 02 Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Hendra ditemui apahabar.com, Kamis (13/1).

Lebih parah, proyek rehabilitasi ini dikhawatirkan bakal mangkrak bila terus-terusan berkejaran dengan cuaca ekstrem. Bahkan sampai harus berhadapan dengan banjir.

Bukan tanpa alasan. Berkaca tahun lalu, banjir mulai merendam kawasan tersebut sejak pertengahan Januari.

Terlebih saat ini sejumlah daerah terdekat sudah diterjang banjir.

"Bahaya kalau misalkan lebih dulu banjir, daripada pekerjaan jalannya yang rampung," ujarnya.

Seperti sebelumnya, warga Liang Anggang tetap meminta perbaikan jalan dikebut. Maksimal akhir bulan nanti sudah rampung.

"Selain transportasi, banyak ekonomi warga yang mati suri," pungkasnya.

Yang Keliru dari Proyek Jalan ‘Bubur’ Nasional Liang Anggang-Bati Bati