apahabar.com, JAKARTA – Penampilannya memang jauh dari orang berduit lazimnya. Sehari-hari cuma ditemani kaos oblong polos, jam G-Shock serta sepatu Converse. Tak masalah duduk ngemper di manapun dan jauh dari kesan formal.
Cara memanggil orang pun, terkesan kelewat santun. Meski umurnya jauh lebih tua, tidak canggung memanggil lawan bicaranya dengan sebutan ‘bang’.
Helikopter berwarna abu-abu itu sudah lepas landas meninggalkan lapangan sepak bola Kamboja, Depok Jawa Barat 11 April lalu.
11 Orang penumpang kebingungan karena masih harus menunggu jemputan untuk mengangkut mereka ke Hotel Bumi Wiyata, sebagai tim advance mengawal kampanye capres Joko Widodo.
Mereka memilih sebuah warung sederhana di pinggir lapangan yang menjajakan mie ayam. Empat orang memesan mie ayam dan duduk di dalam warung.
Sambil menanti jemputan, mereka melahap habis mie beserta minuman kemasan. Tak peduli dengan orang yang lalu lalang. Begitu juga orang-orang sekitar, tak peduli siapa yang ada di dalam warung itu.
Salah satu penumpang yang sedang asyik menyantap mie itu adalah Mardani H Maming, mantan Bupati Tanah Bumbu 2 periode sejak 2010.
Dua bulan berselang setelah habis-habisan berkampanye untuk Jokowi, kini Mardani H Maming mendeklarasikan diri untuk maju menjadi Ketua Umum HIPMI.
Kalau tak kenal, mungkin publik cuma melihat Mardani H Maming adalah warga yang biasa. Padahal jejaring bisnisnya ada di mana-mana.
Saat ini Mardani H Maming juga masih menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Penampilannya memang jauh dari orang berduit lazimnya. Namun, siapa sangka dia adalah CEO PT Batulicin 69 dan PT Maming 69 - dua perusahaan holding yang membawahi 35 anak perusahaan mulai dari pertambangan mineral, terminal dan pelabuhan khusus batu bara, pengelolaan jalan hauling, underpass, transportasi pertambangan, penyewaan alat berat, penyediaan armada kapal, properti hingga perkebunan.
Salah satu pengurus BPB HIPMI, Gwan punya kesan sendiri dengan Mardani H Maming ketika bersama-sama keliling Indonesia untuk kampanye Jokowi-Amin.
Suatu ketika saat safari kampanye di Kalimantan Selatan, Gwan melihat Maming yang memilih duduk mojok dalam kesendirian. Padahal banyak tokoh-tokoh daerah dan pengusaha muda merapat ke area VVIP untuk bisa bertemu Jokowi.
"Ngapain di sini ketua? Ayo masuk, sudah saya siapkan kursinya" kata Gwan.
“Enggak apa-apa, biar saja yang lain biar bisa puas dengan Presiden,” jawab Mardani H Maming kala itu.
Padahal Mardani H Maming adalah salah satu tokoh di balik kesuksesan acara besar di Banua pada saat itu.
Kesan lainnya saat Gwan coba mencari materi foto untuk pembuatan video. Gwan mengaku kesulitan untuk mendapatkan foto Mardani H Maming dalam konteks sebagai seorang pengusaha.
Apalagi sampai mendapatkan foto Mardani H Maming di luar atau di dalam private jet-nya. Beberapa kali minta ke Mardani H Maming tidak juga dipenuhi, hingga terpaksa Gwan menghubungi asistennya.
“Bapak memang enggak mau dan jarang sekali foto-foto di pesawatnya,” kata salah satu asisten Mardani H Maming menjelaskan ke Gwan.
“Dia (Mardani) itu paling tidak suka pamer-pamer kemewahan, apalagi pesawat-pesawat kayak gini,” jelas asisten itu lagi.
Di dalam pesawat, Mardani H Maming memang bukan orang yang neko-neko. Camilan yang paling dia suka di antara banyak pilihan pun cuma sejenis makanan ringan ala anak-anak sekolahan, yaitu Taro.
Baca Juga: Pelaku UMKM Kalsel Dukung Mardani H Maming sebagai Ketua BPP HIPMI
Baca Juga: Caketum BPP HIPMI Mardani H Maming, Langkah Awal Bangkitnya Tokoh Banua di Kancah Nasional
Sumber: Era.Id
Editor: Fariz Fadhillah