Sport

Marcus Kartu Merah di All England, Ini Jenis Penalty Card Bulutangkis

apahabar.com, JAKARTA – Kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, di babak pertama…

Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tersingkir dari ajang All England 2019 usai takluk dari Liu Cheng/Zhang Nan (China) di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (6/3/2019).Foto-Humas PBSI

apahabar.com, JAKARTA – Kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, di babak pertama All England 2019 diwarnai insiden kartu merah kepada Marcus.

Marcus mendapat kartu merah dari wasit karena dinilai terlambat masuk ke lapangan saat game kedua akan segera dimulai.

Insiden itu disebut Marcus mempengaruhi konsentrasinya hingga kalah 19-21, 22-20 dan 17-21 dari Liu Cheng/Zhang Nan (China) di babak pertama All England 2019, Rabu (6/3) malam WIB.

Kartu merah yang diterima Marcus tak hanya menjadi tanda peringatan kepadanya. Namun membuat dia dan Kevin harus kehilangan satu poin secara cuma-cuma.

Lantas, seperti apa sistem penalty card dalam dunia bulutangkis?

Ada tiga jenis penalty card yang sewaktu-waktu bisa diacungkan umpire kepada para pebulutangkis.

Tiga jenis penalty card itu yakni kartu kuning, merah, dan hitam. Berikut ulasannya:

Baca Juga:Owi/Winny Menang Cepat atas Sesama Indonesia di All England

  1. Kartu Kuning

Kartu kuning merupakan jenis penalty card paling ringan. Kartu ini bersifat peringatan dan bisa keluar jika seorang pemain melanggar Law of Badminton BWF poin 16.4.1, 16.5.2 atau 16.6.

Poin 16.4.1 berbunyi setiap pemain dalam keadaan apapun dilarang untuk menunda permainan yang memungkinan pemain bersangkutan memulihkan kekuatan, menunggu perubahan arah angin, atau menerima saran.

Poin 16.5.2 berbunyi setiap pemain dilarang untuk meninggalkan lapangan selama pertandingan tanpa seizin wasit, kecuali semala jeda interval berlangsung.

Sedangkan 16.6 menyebut bahwa pemain akan diberi kartu kungin jika sengaja terlambat atau penangguhan bermain, sengaja memodifikasi shuttlecock, berperilaku ofensif dan tak pantas, serta melanggar peraturan yang tidak ada dalam hukum bulutangkis.

Baca Juga:Tommy Ikuti Jonatan ke Putaran Kedua All Enggland

  1. Kartu Merah

Kartu merah berada di tingkat kedua dalam penalty card. Kartu ini dilayangkan umpire sebagai peringatan yang lebih keras dan disertai beberapa hukuman.

Kartu merah dilayangkan wasit jika pemain yang bersangkutan melanggar Law of Badminton BWF poin 16.7.1.2, atau 16.7.1.3.

Jika wasit memberikan seorang pemain kartu merah, maka servis akan berpindah tangan atau jika dalam keadaan reli panjang, lawan akan langsung mendapatkan poin.

Poin 16.7.1.2 berbunyi bahwa wasit berhak memberikan kartu merah kepada pemain yang mengelak jika sebelumnya telah mendapat peringatan.

Sementara poin 16.7.13 menyebut pemain berhak mendapatkan kartu merah jika menolak peringatan yang diberikan wasit dalam kasus pelanggaran yang mencolok atau melanggar peraturan jeda waktu saat interval maupun jeda masing-masing game.

Pemain akan terkena kartu merah jika berada di luar lapangan lebih dari 60 detik usai jeda interval, dan berada di luar lapangan lebih dari 120 detik usai jeda game pertama dan kedua, dan atau pada game kedua dan ketiga.

Baca Juga:Hari Ini, 8 Duta Indonesia Berjuang ke Perempat Final All England

  1. Kartu Hitam

Kartu hitam merupakan penalty card dengan hukuman paling keras yang bisa dilayangkan umpire kepada pemain.

Pemain yang mendapatkan kartu ini secara otomatis langsung didiskualifikasi dari pertandingan.

Dalam peraturan BWF tak dikatakan jelas pelanggaran seperti apa yang bisa membuat pemain didiskualifikasi.

Namun, pada poin 5.17.5, peraturan BWF menyebut wasit berhak melayangkan kartu hitam kepada pemain maupun pasangan yang melakukan tindakan menyinggung.

Contoh lebih jelas terkait penggunaan kartu hitam terjadi saat babak penyisihan Olimpiade 2012 London yang mempertandingkan laga antara Greysia Polii/Meiliana Jauhari menghadapi Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea Selatan).

Kedua pasangan pada akhirnya harus didiskualifikasi dari laga setelah setelah wasit menganggap mereka tampil ogah-ogahan dan berupaya untuk kalah.

Hal itu disinyalir agar salah satu dari mereka terhindar dari pasangan ganda putri nomor satu dunia saat itu, Wang Xiaoli/Yu Yang (China).

Editor: Syarif