Info Kesehatan

Manfaat dan Efek Kafein bagi Tubuh, Bahayakah Ngopi Terus-menerus?

Kafein bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, membantu agar tetap fokus, waspada dan mencegah timbulnya rasa lelah.

Ilustrasi sedang memegang secangkir kopi. Foto: herworld

apahabar.com, JAKARTAKafein merupakan stimulasi alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi dan kakao.

Kafein bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, membantu agar tetap fokus, waspada dan mencegah timbulnya rasa lelah.

Melansir dari Healthline, Kamis (19/10), kafein terbukti aman dikonsumsi asalkan dengan takaran tertentu.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menetapkan bahwa jumlah kafein yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa dalam sehari sebanyak 400 mg.

Jumlah tersebut setara dengan empat atau lima cangkir kopi seduh. Saat ini, 80 persen populasi dunia mengonsumsi produk berkafein setiap harinya.

Baca Juga: EDRR Indonesia 2023 Jadi Solusi dalam Penanggulangan Bencana

Cara kerja kafein

Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke dalam aliran darah. Kemudian berpindah ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Efek utama kafein adalah pada otak, yang dapat berfungsi memblokir efek adenosin, yaitu neurotransmitter yang membuat otak rileks dan membantu merasa lelah.

Biasanya dengan kadar adenosin menumpuk sepanjang hari, membuat semakin lelah dan membuat ingin tidur.

Kafein juga membantu agar tetap terjaga dengan menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya.

Baca Juga: Di Balik Kesuksesan Studio Ghibli Ada Nama Hayao Miyazaki, Siapa Dia?

Hal ini menghalangi efek adenosin, yang menyebabkan berkurangnya rasa lelah.

Kafein juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitterdopamine dan norepinefrin.

Kombinasi ini semakin menstimulasi otak dan meningkatkan keadaan gairah, kewaspadaan dan fokus. Karena mempengaruhi otak, kafein sering disebut sebagai psikoaktif.

Manfaat mengonsumsi kafein
1. Meningkatkan mood dan fungsi otak

Kafein memiliki kemampuan untuk memblokir molekul pemberi sinyal otak adenosin.

Hal ini menyebabkan peningkatan relatif pada molekul pemberi sinyal lainnya, seperti dopamin dan norepinefrin.

Baca Juga: Kenali 6 Metode Menyeduh Kopi untuk Ciptakan Secangkir Kopi Nikmat dan Asik

Perubahan otak ini dianggap bermanfaat bagi suasana hati dan fungsi otak. Setelah seseorang mengonsumsi 37,5 – 450 mg kafein, kewaspadaan, daya ingat jangka pendek dan waktu reaksi meningkat.

Terkait suasana hati, lebih banyak kafein belum tentu baik, bahwa secangkir kopi kedua tidak memberikan manfaat lebih lanjut kecuali dikonsumsi setidaknya 8 jam setelah cangkir pertama.

2. Meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak

Karena kafein merangsang sistem saraf pusat, kafein dapat meningkatkan metabolisme 11% dan pembakaran lemak hingga 13%. Praktisnya, mengonsumsi 300mg kafein per hari memungkinkan dapat membakar lemak 79 kalori ekstra per hari.

Kafein dapat meningkatkan metabolisme dan mendorong hilangnya lemak, namun efek samping ini cenderung kecil dalam jangka Panjang.

Baca Juga: Kopi Indonesia, Cita Rasa Unik Khas Daerah Penghasil

3. Meningkatkan kinerja olahraga

Saat berolahraga, kafein dapat meningkatkan penggunaan lemak sebagai bahan bakar.

Hal ini bermanfaat karena dapat membantu glukosa yang disimpan di otot bertahan lebih lama, sehingga berpotensi menunda waktu yang dibutuhkan otot untuk mencapai kelelahan.

Kafein juga dapat meningkatkan kontraksi otot dan meningkatkan toleransi terhadap kelelahan.

4. Melindungi dari penyakit jantung dan diabetes

Kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktanya, bukti menunjukkan risiko penyakit jantung 16-18 perseb lebih rendah pada pria dan wanita yang minum antara 1 sampai 4 cangkir kopi setiap hari.

Kafein mungkin sedikit meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang. Namun, efek ini memudar bagi sebagian besar individu Ketika mengonsumsi kopi secara teratur.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Internasional, Starbucks Indonesia Kedepankan 3 Pilar Utama untuk Menikmati Kopi

Kafein juga dapat melindungi dari diabetes. Meminum kopi paling banyak beresiko 29 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2, dan yang mengonsumsi kafein lebih banyak memiliki risiko 30 perseb lebih rendah.

Hal ini menunjukan bahwa senyawa bermanfaat lainnya dalam kopi juga dapat melindungi terhadap diabetes tipe 2.

Keamanan dan efek samping

Konsumsi kafein umumnya dianggap aman, meski membentuk kebiasaan. Beberapa efek samping yang terkait dengan asupan berlebih termasuk kecemasan, kegelisahan, gemetar, detak jantung tidak teratur dan sulit tidur.

Terlalu banyak kafein juga dapat menyebabkan sakit kepala, migrain dan tekanan darah tinggi pada beberapa individu.

Selain itu, kafein dapat dengan mudah melewati plasenta sehingga dapat meningkatkan risiko keguguran atau berat badan lahir rendah. Wanita hamil harus membatasi asupannya.

Baca Juga: Mencicipi Es Kopi Tak Kie di Jakarta: Legendaris Hampir Seabad

Kafein juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Orang yang menggunakan obat Zanaflex atau antidepresan luvox harus menghindari kafein karena obat ini dapat meningkatkan efeknya.

Kafein tidak seburuk yang selama diyakinkan. Faktanya, bukti menunjukan bahwa yang terjadi justru sebaliknya.

Oleh karena itu, secangkir kopi atau teh harian yang diminum merupakan cara agar menyenangkan untuk meningkatkan Kesehatan.