Malam Satu Sura

Malam Satu Sura di Gunung Tidar Magelang Meriah

Malam Satu Sura di Gunung Tidar, Magelang, berlangsung meriah. Ribuan orang mengikuti Kirab Gunungan dan memperebutkan isinya.

Tradisi 1 Suro di Magelang

Apahabar.com, MAGELANG - Malam Satu Sura di Gunung Tidar, Magelang, berlangsung meriah. Ribuan orang mengikuti Kirab Gunungan dan memperebutkan isinya.

"Ada gunungan yang berisi sayur serta palawija sampai jajanan pasar," kata Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar, Kota Magelang, Yhan Noercahyo Wibowo, Selasa (18/7).

Adapun makna dari kirab tersebut yakni sebagai bentuk ucapan syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas kehidupan dan rahmat yang diberikan.

Lebih lanjut, Yhan menuturkan, kirab ini juga menjadi daya tarik wisatawan yang ingin  berkunjung.

Baca Juga: Mencicip Mangut Beong, Kuliner Khas Magelang Dekat Candi Borobudur

"Jadi, saat berwisata tak hanya melihat makam, namun juga adat dan tradisi yang ada di Gunung Tidar," tuturnya.

Sekitar pukul 09.00 gunungan diarak dari bawah menuju puncak Gunung Tidar.

Menurut pantauan apahabar.com, pada barisan pertama terlihat juru kunci yang ditandu oleh masyarkat. Kemudian, disusul barisan tumpeng jajan pasar, tahu dan palawija.

Sesampainya di puncak, gunungan tersebut didoakan, lalu diperebutkan seluruh masyarakat.

Selain melihat tradisi suro, Yhan menuturkan, para pengunjung bisa melihat aneka pertunjukan kesenian daerah.

Kesenian yang ditampilkan di Gunung Tidar bukan hanya dari Magelang, tetapi juga ada dari Wonosobo dan sekitarnya.

Setelah menyaksikan tari-tarian, pengunjung bisa menonton pentas Wayang Kulit bertajuk Semar Mbangun Kayangan dengan dalang Catur Penyek Kuncara