Makam Guru Banjar Indah di Tungkaran Ramai Didatangi Peziarah

Sejak wafat 7 April 2024 lalu, makam KH Syaifuddin Zuhri di Jalan Suka Rela 2, Desa Tungkaran, Banjar, tidak pernah sepi dari peziarah.

Sebuah angkutan umum membawa peziarah ke makam Guru Banjar Indah di Desa Tungkaran. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, MARTAPURA - Sejak wafat 7 April 2024 lalu, makam KH Syaifuddin Zuhri di Jalan Suka Rela 2, Desa Tungkaran, Banjar, tidak pernah sepi dari peziarah.

Ulama yang dikenal dengan sebutan Guru Banjar Indah tersebut wafat dalam usia 71 tahun, tepatnya 27 Ramadan 1445 Hijriah di RS Sultan Agung Kota Citra Graha, Banjarbaru.

Kepergian Guru Banjar Indah sontak memantik duka muslim di Kalimantan Selatan, khususnya jemaah yang biasa mengikuti pengajian di Kompleks Banjar Indah Permai Banjarmasin.

Tidak mengherankan kalau puluhan ribu jemaah mengantarkan jenazah Guru Banjar Indah ke pemakaman di Tungkaran. Pun peziarah yang berdatangan setelah hari pemakaman, tidak dapat dihitung dengan jari.

"Ketika beliau dimakamkan, puluhan ribu jemaah turut mengantarkan ke kompleks pemakaman," papar salah seorang relawan Tungkaran, Misbah, Sabtu (20/4).

"Bahkan sampai sekarang, makam beliau tidak pernah sepi dari peziarah. Mereka datang dari berbagai daerah," imbuhnya.

Kalau direka-reka, peziarah yang datang ke makam Guru Banjar Indah berjumlah tidak kurang dari 1.500 orang per hari.

"Namun peziarah tidak diperbolehkan mengambil foto atau video di makam. Ini memang sesuai pesan keluarga Guru Banjar Indah," tegas Misbah yang juga Ketua RT 04/03 Desa Tungkaran.

Di sisi lain, kedatangan banyak peziarah juga berbuah baik untuk masyarakat sekitar. Salah satunya menggerakkan roda perekonomian.

"Setelah banyak peziarah yang datang, dagangan warga di sekitar makam juga semakin laris," tutup Misbah.

KH Syaifuddin Zuhri bin KH AbdurRahman bin KH Ismail Khatib bin KH Ibrahim bin KH Sholeh bin KHZainuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari merupakan pendiri Majelis Taklim Bani Ismail yang berlokasi di Banjar Indah.

Itulah yang membuat KH Syaifuddin Zuhri dikenal dengan Abah Guru Banjar Indah. Adapun majelis biasa dilaksanakan setiap malam Jumat setelah solat isya, dan Sabtu pagi untuk jemaah perempuan.

KH Syaifuddin Zuhri juga merupakan salah seorang murid Abah Guru Sekumpul (KH Zaini Abdul Ghani) dan Guru Bangil (KH Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjari).

Pernah mengabdi dan mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, KH Syaifuddin Zuhri juga sempat berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Banjarbaru.