Main Lato-lato Bikin Candu, Waspada Efeknya bagi Kejiwaan!

Mainan lato-lato kini tengah viral. Meski disebut-sebut bisa menjadi alternatif anak agar tidak terus-menerus bermain gadget, mainan tren ini juga menuai banyak

Main Lato-lato Bikin Kecanduan, Waspada Efeknya bagi Kejiwaan. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Mainan lato-lato kini tengah viral. Meski disebut-sebut bisa menjadi alternatif anak agar tidak terus-menerus bermain gadget, mainan tren ini juga menuai banyak keluhan gegara berisiknya kerap kali mengganggu ketenangan di tempat umum.

Di lain sisi, psikolog juga menyoroti risiko ketagihan pada orang yang bermain. Bagaimana bisa?

"Selain mengganggu ketenangan umum dan membahayakan fisik, juga bisa ada efek atau risiko ketagihan. Jadinya fokus di situ, tugas utamanya malah menjadi terabaikan. Ini sangat disayangkan kalau menurut saya," terang psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, dilansir dari detikHealth, Rabu (11/1).

Sari melihat, di satu sisi sebenarnya lato-lato bisa menjadi alat bermain yang sekaligus melatih keseimbangan anak.

Namun tak tertutup kemungkinan, jika dimainkan dalam porsi terlalu banyak, konsentrasi untuk melakukan hal-hal penting menjadi terganggu.

Baca Juga: Wajib Tahu! Dampak Positif dan Negatif Main Lato-lato Bagi Anak

"Sebenarnya tujuannya baik untuk melatih ketangkasan, melatih keseimbangan, konsistensi gerakan dan lain sebagainya, itu kan sebenarnya bagus. Tapi kalau pada akhirnya menjadi semacam hal yang satu-satunya penting atau bisa dibanggakan, dipamerkan, atau dikompetisikan, dan lain-lain sampai mengabaikan tugasnya dia yang asli entah itu sekolah, kerja, dan lain sebagainya, ini yang sangat disayangkan," jelasnya.

"Jadi urutan prioritasnya tidak boleh tertukar. Yang mana hiburan, permainan, namanya saja permainan berarti tidak boleh menjadi yang utama," imbuh Sari.

Ia juga menyebut, tren mainan ini tak terlepas dari kecenderungan FOMO (Fear of Missing Out).

Artinya, mainan ini menjadi tren lantaran masyarakat takut ketinggalan sesuatu yang sedang ramai dipakai atau dilakukan orang banyak.

"Fenomena tren ini kalau menurut saya pribadi ada kecenderungan seperti fenomena sosial lainnya yaitu FOMO. Nggak mau ketinggalan, penasaran, ingin mencoba. Apa lagi di depan mata banyak sekali yang main, banyak sekali yang jual. Jadi keinginan untuk mencoba juga semakin tinggi. Di mana ada supply, ada demand, dan lain sebagainya," pungkas Sari.

Baca Juga: Riwayat Lato-lato dan Daftar Mainan Populer Zaman Baheula Lainnya