Skandal Keuangan Kementerian

Mahfud Sebut Ada Laporan Mencurigakan Di Kemenkeu Senilai Rp300 Triliun

Menkopolhukam Mahfud MD menyebutkan adanya temuan transaksi mencurigakan di lingkungan Kemenkua yang mencapai Rp300 triliun.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Foto-Liputan6.com

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebutkan adanya temuan transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan senilai Rp300 triliun.

"Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," ujar Mahfud, di Jakarta, Rabu (8/3).

Menurut Mahfud temuan tersebut, di luar transaksi Rp500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang saat ini telah dibekukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Baca Juga: Kesulitan Telusuri Harta Rafael, KPK Gandeng Inspektorat Jenderal Kemenkeu,

Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang saat ini telah melaporkan temuan itu langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.

Menurutnya, saat ini telah memeriksa satu per satu pegawai Kemenkeu yang diduga terkait tindak pidana pencucian uang.

"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (sekitar) ratusan miliar. Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu), PPATK juga sudah menyampaikan," tuturnya.

Baca Juga: Pria Kalsel Klaim Miliki Dana Rp500 Triliun, PPATK: Bohong Itu...

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjamin temuan itu bukan hoaks dan tidak dapat disembunyikan di era keterbukaan informasi.

"Kenapa saya bicara kepada saudara, karena kita kan tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang. Saya enggak ngomong, itu juga bisa bocor keluar. Maka saya sampaikan mendahului berita hoaks. Ini saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," pungkasnya.