kekerasan di papua

Mahfud MD: Kekerasan di Papua karena Ingin Merdeka

Eskalasi tindak kekerasan di Papua terus terjadi dan belum menemui jalan keluar. Hal ini disebabkan masih adanya pihak tertentu yang ingin Papua merdeka.

Mahfud MD bicara soal eskalasi kekerasan di Papua.

apahabar.com, JAKARTA - Tidak bisa dipungkiri, eskalasi tindak kekerasan di Papua terus terjadi dan belum menemui jalan keluar. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kekerasan di Papua bukan disebabkan kurangnya pembangunan.

Anggapan kekerasan di Papua akibat kurangnya pembangunan dibantah Mahfud MD dengan menunjukkan angka dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Baca Juga: Mendagri Tito Tuding Papua Nugini Pasok Senjata KKB

Sejak tahun 2001, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana Otsus Papua Rp1.000 triliun. Dengan anggaran tersebut, banyak pembangunan infrastruktur strategis yang dibangun di Papua.

"Sudah Rp1.000 triliun, pembangunan bagus, rakyat dapat bantuan, pendidikan bagus," kata Mahfud dalam Rapat Koordinasi 'Sinergisitas Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Politik Dan Keamanan untuk menyukseskan Pemilu Tahun 2024' di Jakarta Selatan, Senin (29/5).

Baca Juga: Dipicu Tuduhan Pembunuhan, Polisi Lerai Bentrok Antarwarga di Papua

Mahfud juga menunjukkan hasil studi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Dari data tersebut, disimpulkan bahwa pembangunan di Papua sudah cukup maju.

Itu sebabnya alasan kurangnya pembangunan di Papua, bukan menjadi alasan terjadinya kekerasan, melainkan karena masih ada beberapa pihak yang menginginkan Papua untuk merdeka.

"Papua itu mau semaju apa pun dan diberikan apapun, karena masih ada yang ingin memerdekakan Papua," ucapnya.